Kehidupan hewan seperti bison, rusa besar, dan serigala nampak bertambah di wilayah Chernobyl yang terkontaminasi akibat bencana nuklir tahun 1986. Pada 26 April 1986 terjadi ledakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Ukraina, saat itu masuk wilayah Republik Soviet, yang mengakibatkan awan radiasi nuklir menyebar di sejumlah wilayah di Eropa.
Daerah yang ditetapkan sebagai daerah tertutup (no-go zone) untuk manusia itu, rupanya tetap memungkinkan beberapa jenis hewan berkembang biak. Diperkirakan justru kehadiran manusia yang berdampak buruk pada kehidupan hewan liar.
“Saat manusia dipindahkan, alam justru berkembang-bahkan setelah bencana nuklir terburuk di dunia,”ujar Jim Smith, seorang pakar ilmu bumi dan lingkungan dari University of Portsmouth, Inggris kepada Kantor Berita Reuters.
Smith dan timnya meneliti apa yang bakal terjadi pada kehidupan hewan liar di wilayah yang terkontaminasi hebat, namun tak ada manusia di sana. Hasil studi tahun 2015 yang dimuat di jurnal Current Biology menunjukkan, jumlah beberapa jenis rusa dan babi liar sama dengan jumlah mereka di daerah-daerah tidak terkontaminasi. Jumlah serigala justru tujuh kali lipat dibanding di daerah-daerah konservasi. Burung-burung nampak membuat sarang di atap-atap rumah dan cerobong asap. Sementara kucing dan anjing berkeliaran mencari makan di desa yang kosong. (Newsweek/ISW)