Pameran Inovasi Teknologi Industri Pengendalian Hama di Jakarta
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia bersama PT Media Artha Sentosa akan menggelar Pest Academy 2017. Pameran inovasi teknologi industri pengendalian hama yang pertama di Indonesia ini mengambil tema ”Progressive Urban Pest Management Industry through Innovative Technology”pada 18-20 Oktober 2017 di Balai Kartini Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) Boyke Arie Pahlevi menyatakan, acara tersebut diharapkan menjadi wadah interaksi dan pertemuan pelaku industri pengendalian hama serta menjadi sarana pertukaran inovasi teknologi terkini.
”Acara ini tidak hanya bagi kalangan agribisnis. Kami juga ingin membangun kesadaran masyarakat pentingnya pengendalian hama di lingkungan industri, perkantoran, hingga permukiman yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat,” tutur Boyke.
Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Halim menjelaskan, konferensi akan dihadiri para peserta yang merupakan anggota ASPPHAMI, praktisi pengendalian hama dan vektor, peneliti dan akademisi, pemerintah, pengguna jasa pengendalian hama, serta pemasok peralatan dan pestisida.
”Kami targetkan 1.000 pengunjung profesional dari industri pengendali hama. Acara ini akan dihadiri pembicara serta peserta dari Amerika, Jepang, Jerman, Australia, dan lainnya,” lanjut Teddy.
Acara ini didukung oleh tiga kementerian, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Upik Kesumawati Hadi menyebutkan, hama permukiman awalnya tidak menjadi ancaman, tetapi dengan adanya perkembangan pengetahuan dan tuntutan industri, hal itu mengharuskan adanya kegiatan pengendalian hama.
”Hama permukiman sebenarnya akan menjadi masalah atau tidak tergantung dari masyarakat melihatnya. Berbeda dengan masalah pada hama pertanian karena akan menimbulkan kerugian,” ujarnya.
Berbagai jenis hama permukiman, seperti rayap, kecoak, lalat, kutu busuk, tomcat, kucing, tikus, dan ulat matahari, akan dianggap sebagai hama karena meresahkan masyarakat.
Hal yang perlu menjadi pertimbangan adalah, pertama, apakah menjadi masalah nyata, seperti vektor penyakit demam berdarah; kedua, hama kadang tidak langsung kelihatan sehingga cenderung berpotensi saja; ketiga, hama menjadi masalah semu karena setiap individu berbeda dalam menanggapinya. (DD13)