Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Limbah Elektronik IEMN
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Isu limbah elektronik menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menggelar acara tahunan International E-Waste Management Networking (IEMN). Acara akan digelar pada 3-6 Oktober di Jakarta.
Ini membuat Indonesia menjadi tuan rumah IEMN yang ketujuh. IEMN kali ini mengusung tema Taking the Next Step in E-Waste Management yang bertujuan meningkatkan kerjasama dan berbagi pengalaman antarnegara dalam mengelola limbah elektronik dan mengembangkan metode sosialisasi kepada masyarakat.
Kegiatan ini akan diikuti 14 negara, yaitu Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Chile, Filipina, Jerman, Kamboja, Kolombia, Mesir, Malaysia, Meksiko, Thailand, Taiwan, dan Indonesia.
“Barang elektronik telah menjadi kebutuhan utama masyarakat sekarang tanpa mengenal segmentasi masyarakat,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) KLHK Karliansyah pada konferensi pers setelah pembukaan Lokakarya Pengelolaan Limbah Elektronik pada Senin (2/10) di Jakarta. Lokakarya itu merupakan acara pembuka dari rangkaian IEMN.
Tema lokakarya yang diambil adalah Brown to Gold untuk mulai mensosialisaikan bahwa limbah elektronik mempunyai potensi menjadi logam mulia melalui urban mining.Urban mining adalah pengolahan bahan mineral yang ada di kawasan perkotaan yang berasal dari limbah elektronik menjadi bahan baku.
Menurut Karliansyah, meningkatnya penggunaan barang elektronik membuat kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat terancam jika limbahnya tidak dikelola dengan baik.
Perwakilan EPA Martin Dieu menyatakan, dirinya senang Indonesia turut bergabung dalam kegiatan ini untuk berbagi perspektif dan pengalaman.
Sementara itu, Ming-Hua Hsu, perwakilan EPAT, menjelaskan pemerintah Taiwan telah memulai program pengelolaan limbah elektronik lebih dari 20 tahun. Tersedia sejumlah fasilitas pengolahan limbah di Taiwan yang memiliki sistem dan teknologi yang canggih.
“Negara kami juga mendorong pengelolaan limbah elektronik hingga ke tingkat pemerintah daerah. Kami mempunyai sistem yang akan memverifikasi apakah pengelolaan limbah telah dilakukan atau tidak,” ujarnya. (DD13)