logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiMenepis Hepatitis pada Anak...
Iklan

Menepis Hepatitis pada Anak Jalanan

Oleh
· 2 menit baca

Candra (20) berulang kali menghela napas. Tangannya memainkan kancing baju. Tapi menyerah saat dokter memintanya menjulurkan lengan. Ia meringis saat jarum suntik menembus kulit lengannya. Candra, anak jalanan di Malang, ternyata takut jarum suntik.Ketakutan serupa dirasakan anak-anak jalanan lain. Meski sebagian dari mereka berpenampilan sangar, jarum suntik tetap tak menyenangkan. Mereka harus dibujuk dan dijemput untuk memeriksakan kesehatan. Jarum suntik hanya bagian kecil dari keengganan mereka. Anak-anak itu umumnya kurang peduli terhadap kesehatan pribadi dan memilih sibuk mengamen atau melakukan kerja lain. Sebagian justru khawatir untuk tahu kondisi tubuh mereka.Untuk itu, Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur telaten mengajak mereka memeriksakan diri dan mengikuti penyuluhan kesehatan. Kini, sebagian dari mereka mulai mudah diajak memeriksakan kesehatan. Pagi itu, di Markas Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur, Jalan Blitar, Malang, anak-anak jalanan bergelombang datang. Divisi Gastroenterohepatology Rumah Sakit Saiful Anwar, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Malang, dan Komunitas Perempuan Peduli Indonesia mengajak mereka memeriksakan darah untuk mendeteksi hepatitis. Mereka dijemput dengan kendaraan oleh relawan. Menurut Agustinus Tedja Bawana, pendiri Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur, ada 98 anak jalanan yang datang, lebih sedikit dari target 120 orang. "Jumlah ini pun luar biasa. Dulu, mengumpulkan anak jalanan amat sulit," ujarnya. Kampanye kesehatan rutin pada anak-anak jalanan digalakkan, termasuk informasi hepatitis menular lewat darah atau cairan tubuh. Itu membuat mereka mulai melek kesehatan. Sejumlah perempuan yang dulu hidup di jalan pun datang bersama anak mereka untuk diperiksa kesehatannya. "Saya dulu enam tahun hidup di jalanan. Tidur di mana pun saya berada. Saat anak saya beranjak besar, saya tak lagi ingin di jalan," kata Diasa (26) yang kini tinggal di kampung dekat Jalan Soekarno- Hatta, Malang. Perilaku berisikoTedja menjelaskan, pemeriksaan darah gratis jadi prioritas bagi komunitasnya. Anak-anak jalanan rentan terinfeksi hepatitis karena kebiasaan mereka berbagi apa saja, menato badan, berperilaku seks bebas, dan konsumsi minuman beralkohol. Pemeriksaan darah itu juga untuk mendapat data awal sebaran hepatitis pada anak jalanan. Menurut Syifa Mustika, dokter spesialis penyakit dalam RS Saiful Anwar, diperkirakan 6-7 persen penduduk Malang terkena hepatitis. "Kelompok rentan terkena hepatitis adalah anak jalanan, petugas medis, dan orang yang hidup tak sehat," ujarnya. Anak jalanan jadi prioritas program pemeriksaan gratis karena mereka tak mampu membiayai pemeriksaan darah. Itu dilanjutkan dengan pengobatan jika ditemukan ada anak jalanan terkena hepatitis. Adapun anak jalanan yang belum kebal terhadap virus hepatitis mendapat vaksin. (SIWI YUNITA C)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000