Warga Kendeng Lanjutkan Aksi di Depan Istana

Jakarta, Kompas Sejumlah warga Rembang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Selasa (5/9), melanjutkan aksi di seberang Istana Merdeka, di kawasan Monumen Nasional Jakarta. Mereka tetap melanjutkan aksi meski satuan polisi pamong praja Jakarta Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar tenda plastik mereka yang disangga dengan tiang bambu.

Dengan mengenakan caping, mereka tetap duduk di atas tenda meneriakkan permohonan kepada Presiden Joko Widodo agar mendengarkan aspirasi mereka, terkait aktivitas penambangan di kawasan Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, Rembang, Jawa Tengah, yang mengabaikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Tahap I.

“Kami akan terus melanjutkan aksi sampai mendapat tanggapan dari pihak istana,” ujar Ngatiban, pemimpin aksi pada hari kedua tersebut.

Hasil KLHS Tahap I meminta aktivitas penambangan oleh semua pihak di kawasan CAT Watuputih dihentikan. Namun, di lapangan, sejumlah penambang yang memegang izin tetap beroperasi.

Belasan warga Rembang yang tergabung dalam JMPPK tersebut didominasi perempuan. para perempuan mengenakan kain dan kebaya serta caping bertuliskan ”tolak pabrik semen”, dan membawa bendera Merah Putih yang diikat pada sebatang bambu.

Warga Rembang yang selama ini menolak pabrik semen itu berharap Presiden Jokowi segera bertindak tegas. Presiden diharapkan meminta semua pihak menghormati hasil KLHS I serta menanti hasil KLHS Tahap II dan kajian komprehensif CAT Watuputih.