Alternatif Metode BLW dalam Memberikan Pendamping ASI

PRAYOGI DWI SULISTYO

Dokter spesialis anak dari RSAB Harapan Kita, Lucia Nauli Simbolon (kanan), dan dokter spesialis gigi anak dari RS Premier Jatinegara, Andria Diarti, menjelaskan pengaruh metode baby led weaning dalam pertumbuhan bayi pada diskusi Forum Ngobras dengan tema ”Plus Minus Metode Baby Led Weaning (BLW)” di Jakarta, Senin (4/9).

JAKARTA, KOMPAS — Saat ini metode baby led weaning atau BLW mulai dikenal sejumlah ibu sebagai cara memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi. Berbeda dengan metode konvensional, BLW memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencoba makan sendiri makanan padat dengan tangannya.

Metode BLW diperkenalkan Gill Rapley 10-15 tahun lalu. Metode ini sebagai cara agar anak dapat memutuskan makanan apa yang akan ia makan. Umumnya pilihan makanannya adalah potongan sayuran atau buah.

”Saat ini, belum ada penelitian dalam skala besar yang dapat menjelaskan kegunaan dari metode BLW untuk pertumbuhan bayi,” ujar dokter spesialis anak dari RSAB Harapan Kita, Lucia Nauli Simbolon, pada diskusi Forum Ngobras dengan tema ”Plus Minus Metode Baby Led Weaning (BLW)” di Jakarta, Senin (4/9).

Lucia menambahkan, jika ada yang mengatakan metode BLW untuk mencegah obesitas, itu sifatnya baru tahap observasi. Akan tetapi, ibu memiliki kebebasan dalam memilih metode konvensional, yaitu menyuapi bayi dengan makanan lunak atau dengan metode BLW.

Hal terpenting dalam memberikan makanan pada bayi, yaitu anak dibiasakan makan bersama dalam satu meja bersama keluarga.  Kebiasaan ini dapat menumbuhkan perkembangan motorik anak. (DD08)

prayogi.sulistyo

-