logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiNutrisi Menjadi Bagian dari...
Iklan

Nutrisi Menjadi Bagian dari Terapi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Nutrisi berperan penting dalam menunjang pengobatan pasien kanker. Malnutrisi pada penderita kanker bisa berakibat buruk. Karena itu, sejak awal terdiagnosis, pasien kanker perlu mendapat asupan nutrisi yang baik.Konsultan hematologi onkologi dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, Noorwati Sutandyo, di Jakarta, Selasa (29/8), menyatakan, malnutrisi bisa terjadi pada pasien kanker pada fase sebelum, sedang, dan sesudah menjalani terapi. Malnutrisi ditandai kehilangan berat badan, perubahan komposisi tubuh, dan penurunan massa lemak atau otot.Pasien kanker rentan mengalami gangguan nafsu makan, mual muntah, sariawan berat, nyeri menelan, dan stres. Itu memicu asupan nutrisi jadi kurang.Pada kondisi parah, malnutrisi dan penurunan berat badan bisa menyebabkan kaheksia, yakni malnutrisi yang rumit, kehilangan massa otot terus-menerus, kekurangan massa lemak, serta kekurangan protein dan energi. Hal itu dipicu kombinasi dari berkurangnya asupan makanan dan metabolisme abnormal.Kaheksia terkait dengan meningkatnya angka kesakitan dan kecacatan serta menurunnya mutu hidup pasien dan angka kesintasan. Hal itu juga memengaruhi respons dan toleransi tubuh pasien terhadap terapi yang dijalani. "Kalau pasiennya dioperasi jadi susah sembuh. Jika menjalani kemoterapi, kankernya susah mengecil," ucap Noorwati.Maka dari itu, pasien kanker mutlak mendapat nutrisi baik. Terapi yang benar ditunjang nutrisi memadai bisa menekan komplikasi dan infeksi, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi masa perawatan, mempercepat pemulihan, menurunkan angka kekambuhan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Fiastuti Witjaksono menambahkan, pasien kanker biasanya menghadapi persoalan nutrisi, seperti rasa pengecapan berubah, mulut kering, sakit saat menelan, diare, konstipasi, dan hilang selera makan. Itu menyebabkan asupan nutrisi kurang dan pasien mengalami malnutrisi.Rentan terinfeksiPadahal, selama sakit dan menjalani terapi, pasien butuh energi besar untuk menghadapi kankernya. Akhirnya pasien kanker yang mengalami malnutrisi mudah kena infeksi; tak mampu menjalani terapi, radioterapi, dan kemoterapi; hingga mengalami komplikasi setelah operasi. Menurut Fiastuti, kebutuhan energi pasien kanker bisa lebih dari 150 persen kebutuhan orang normal. Intervensi nutrisi tepat bagi pasien kanker ialah diet rendah karbohidrat, konsumsi serat, dan tinggi lemak. Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Tidak seperti sel normal yang mampu mengolah lemak, protein, glukosa sebagai sumber energi, sel kanker tak bisa mengolah lemak sebagai sumber pertumbuhan mereka. Sel kanker tumbuh dan menyebar dengan memanfaatkan glukosa sebagai sumber pertumbuhan.Ketua Yayasan Kanker Indonesia Aru Sudoyo memaparkan, sebenarnya menjaga pola makan ketat harus dilakukan orang sehat, bukan yang sakit, agar terhindar dari penyakit. Menjaga berat badan ideal dan pola makan sehat serta rutin beraktivitas fisik menurunkan risiko kanker 30-35 persen. Ditambah dengan tak merokok dan tak terpapar bahan karsinogenik, risiko kanker bisa turun hingga 50 persen. (ADH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000