logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKenali Gejala Gangguan pada...
Iklan

Kenali Gejala Gangguan pada Tiroid sejak Dini

Oleh
· 3 menit baca

Mengenali bagian tubuh sendiri penting dilakukan. Sebab, jika ada gangguan, itu diketahui sejak awal sehingga tak memicu komplikasi. Salah satu bagian tubuh yang umumnya luput dari perhatian adalah tiroid.Padahal, gangguan tiroid bisa berakibat perubahan pola menstruasi, komplikasi jantung, gangguan mata, retardasi mental pada bayi, hingga kanker.Artis muda, Rachel Amanda, misalnya, saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) tahun 2014 mengalami penurunan berat badan. "Saat itu senang, dong,berat badan turun, jadi lebih langsing," ujarnya, Jumat (21/7), di Jakarta.Namun, penurunan berat badan itu disertai pembengkakan leher sehingga mengganggu aktivitas. "Jantung deg-degan, tak kuat berdiri lama," ujarnya.Setelah periksa ke dokter, ia divonis terkena kanker tiroid. Sepekan pertama setelah didiagnosis kanker, kondisi psikologis Rachel menurun. "Paling benci kalau pagi dan malam, saat saya sendirian," ujarnya.Awalnya ia merasa sendiri dan aneh. Sebab, menurut informasi yang ia terima, mayoritas penderita penyakit itu berusia lebih dari 50 tahun, sedangkan saat itu Rachel berusia 19 tahun. Setelah menjalani operasi dan kuliah, ia berbagi informasi kanker tiroid kepada teman-temannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.Masyarakat umumnya mengenal istilah penyakit gondok dan penyakit gondong atau gondongan. Keduanya berbeda. Gondong atau gondongan ialah penyakit akibat virus yang menyebabkan kelenjar air liur bengkak. Sementara penyakit gondok adalah kondisi tiroid atau kelenjar gondok bengkak. Benjolan itu naik turun seiring gerakan menelan. Benjolan itu biasanya tak sakit, kadang disertai gejala sulit menelan, sesak napas, atau suara serak. Kelenjar endokrin terbesar di tubuh manusia terletak di bagian depan leher, berbentuk menyerupai kupu-kupu. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh, mengatur metabolisme zat gizi, membantu pertumbuhan tulang dan saraf, serta membantu tubuh menghasilkan panas. Kelenjar tiroidBahkan, menurut Ketua Jakarta Endocrine Meeting 2017 Dante Saksono, hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid ialah satu dari dua hormon yang memungkinkan manusia hidup. "Peran tiroid penting untuk metabolisme tubuh seperti mengatur gerakan jantung dan membakar kalori," ujarnya.Farid Kurniawan, ahli endokrin dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaRumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengungkapkan, gangguan tiroid berupa gangguan fungsi, benjolan, atau karena kekurangan yodium. Kondisi tiroid menghasilkan hormon berlebihan disebut hipertiroid dan kondisi tiroid menghasilkan hormon kurang disebut hipotiroid. Benjolan pada tiroid bisa jinak atau ganas disebut kanker tiroid.Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan, berdasarkan gejala, ada 0,4 persen penduduk Indonesia terkena hipertiroid. Hipertiroid meningkatkan metabolisme sehingga jantung berdebar, tangan gemetar, sulit tidur, emosi labil, hingga gelisah.Sejumlah penyakit menyebabkan hipertiroid, terutama graves, penyakit otoimun. Tubuh mengeluarkan antibodi thyroid-stimulating immunoglobulin yang menempel pada reseptor di kelenjar tiroid dan merangsang kelenjar memproduksi hormon tiroid berlebihan. Hipertiroid bisa menyebabkan gangguan mata, krisis tiroid, gangguan irama jantung, hingga penyakit jantung tiroid.Sementara hipotiroid disebabkan penyakit otoimun hashimoto, hipotiroid bawaan, pengangkatan kelenjar tiroid, terapi yodium radioaktif, dan radiasi daerah leher. Prevalensi hipotiroid 0,1-2 persen dan naik sampai 5 persen pada populasi berusia di atas 60 tahun. Hipotiroid ditandai gejala lelah berkepanjangan, berat badan naik, tak tahan dingin, sulit konsentrasi, dan libido turun. Komplikasi hipotiroid meliputi gangguan kolesterol dan trigliserida, serta retardasi mental pada bayi.Terkait benjolan pada tiroid, Dante menyatakan, itu dialami sekitar 20 persen populasi. Tak semua benjolan bersifat ganas atau kanker. Meski berupa kanker, itu bisa diobati melalui operasi pengangkatan kelenjar tiroid, menekan kanker dengan hormon tiroksin, dan ablasi yodium radiokatif. Hal terpenting ialah deteksi dini dan segera berobat. (ADHITYA RAMADHAN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000