Google Tekankan Pentingnya Keandalan dan Keamanan dalam Bisnis ”Awan”
Oleh
Prasetyo Eko P
·3 menit baca
SAN FRANCISCO, KOMPAS — Keandalan dan keamanan menjadi keharusan yang dituntut pengguna layanan komputasi awan atau layanan server berbasis komputasi awan (cloud). Perusahaan penyedia layanan awan publik seperti Google pun harus memastikan hal tersebut.
Senior Vice President Google Cloud Diane Greene berpendapat, keandalan dan keamanan menjadi isu nyata saat berbicara dalam konferensi Google Cloud Next 2017 di Moscone Center West, San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (8/3) waktu setempat atau Kamis (9/3) dini hari WIB.
”Karena banyak yang tertarik pada masalah keandalan beberapa waktu terakhir, saya akan mengucapkan beberapa kata. Anda bisa lihat Google Search, didesain 99,999 persen andal,” kata Greene merujuk pada tumbangnya sejumlah situs beberapa waktu lalu.
Akhir Februari lalu, dunia digegerkan dengan tumbangnya sejumlah situs terkenal dunia karena masalah layanan awan AWS, salah satu pesaing Google. Keandalan atau reliability pun menjadi topik panas dalam bisnis ini.
Permasalahan itu akibat masalah typo atau kesalahan ketik kode perintah saat seorang teknisi hendak mematikan sejumlah server untuk memperbaiki layanan. Akibatnya, lebih banyak server mati dari yang seharusnya, menyebabkan tumbangnya banyak situs terkenal dunia.
Google bersaing dengan AWS, Microsoft Azure, IBM, dan sejumlah perusahaan lain untuk merebut pangsa pasar penyedia layanan cloud. Selain keandalan dan keamanan, Google menurut Greene juga mengandalkan teknologi machine learning dalam layanan cloud-nya. Machine learning atau pembelajaran mesin memungkinkan perusahaan yang memakai Google Cloud mengembangkan aplikasi atau layanan cerdas berbasis data.
Salah satu yang melakukan demo layanan machine learning ini adalah Chief Product Officer eBay RJ Pittman saat berbicara bersama Greene di panggung. Dengan menggabungkan Google Home dengan layanan eBay, terlihat jelas bagaimana machine learning bekerja membantu penggunanya. Google Home adalah gawai asisten pribadi berbentuk tabung produk Google. Asisten pribadi ini mirip dengan Alexa dari Amazon, atau jika dalam produk telepon seluler mirip Siri (Apple) dan Cortana (Microsoft).
Pittman berdialog dengan tabung itu untuk menanyakan berapa harga kamera yang dia miliki. ”Hai Google, bicara dengan eBay,” kata Pittman memulai pembicaraan.
Google Home menjawab, ”Tentu, ini eBay.”
Setelah berdialog layaknya berbicara dengan sesama manusia, Pittman mendapat jawaban dari Google Home harga kameranya.
Selain Greene, berbicara juga CEO Google Sundar Pichai dan Chairman Alphabet, perusahaan induk Google, Eric Schmidt, serta Li Fei-Fei, Kepala Ilmuwan Artificial Intelligence dan Machine Learning Google.
Google juga mengumumkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan besar, seperti HSBC, Verizon, dan eBay, yang menggunakan Google Cloud dalam operasi kritis perusahaan. Diluncurkan juga sejumlah layanan machine learning baru, temasuk Video Intelligence API. API ini menggunakan machine learning untuk secara otomatis mendeteksi gambar, footage, atau obyek dalam sebuah video untuk analisis kontekstual dan mempermudah pencarian di dalam tiap frame video.
Google menghadapi persaingan hebat dengan perusahaan lain dalam layanan cloud. AWS, misalnya, menurut data Synergy Research Group, menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar layanan cloud.