Koridor Rimba di Pulau Sumatera Dibahas

Kompas

Dialog Nasional Pemantapan Tata Kelola Koridor Satwa di Jakarta, Senin (27/2)

Jakarta, Kompas - Kerusakan hutan di Sumatera kian parah. Di sisi lain, hutan-hutan konservasi yang tersisa tak mampu berdiri sendiri untuk menjamin perlindungan bagi berbagai fauna. Karena itu koridor antarhutan konservasi ini perlu dibangun untuk menjadi jembatan bagi satwa saling berhubungan serta menjamin ketersediaan layanan ekosistem.

Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 mengamanatkan pembentukan 5 koridor di Pulau Sumatera. Satu di antaranya Koridor Rimba yang dibahas rencana implementasinya oleh WWF bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kementerian Koordinator bidang Ekonomi, Senin(27/2) di Jakarta.

Kegiatan ini juga diikuti pemerintah provinsi yang menjadi koridor Rimba (Riau,Jambi, dan Sumatera Barat). Luasnya sekitar 3,8 juta yang berstatus kawasan hutan dan area penggunaan lain.

Dalam dialog Pemantapan Tata Kelola Koridor Rimba yang dibuka Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Yuswanda Tumenggung, membahas sejumlah hal terutama koordinasi dan pendanaan. Koridor ini dinilai penting bagi perlindungan gajah sumatera, harimau sumatera, dan aneka burung. (Ich)