KLHK Sosialisasikan SNI Kantong Plastik

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar sosialisasi Standar Nasional Indonesia terkait kantong plastik. Plastik bioplastik dan oxodegradable yang sudah ditetapkan masuk dalam SNI memberi alternatif bagi pengguna dalam menggunakan kantong belanja.

"Sampah plastik kita luar biasa banyaknya. Semua menggunakan plastik. Belanja barang pakai kantong plastik yang hanya dipakai 3 menit, lalu dibuang membebani lingkungan," kata Ilyas Asaad, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bidang Hubungan Antar-pemerintah dan Lembaga, Senin (13/2), dalam sosialisasi di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Standar Nasional Indonesia ditetapkan Badan Standardisasi Nasional pada akhir 2016. SNI 188.7:2016 Kriteria Ekolabel-Bagian 7: Kategori Produk Tas Belanja Plastik dan Bioplastik Mudah Terurai. Ini memperbarui SNI serupa di tahun 2011. Bedanya, pada SNI terbaru telah mengakomodasi bioplastik atau poliner yang berasal dari bahan biomassa atau tepung nabati.

Pada SNI tahun 2011 hanya berisi kantong belanja plastik oxodegradable. Plastik ini terbuat dari bahan plastik yang diberi bahan aditif agar mempercepat oksidasi sehingga lebih cepat pula terdegradasi.

"Tahun itu teknologi kita masih pada oxodegradable. Sekarang kita menyesuaikan teknologi, muncul bioplastik," kata Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Noer Adi Wardojo.

(ICH)