Virus Korona Baru Ditemukan pada Tikus Hutan di Swedia
Para peneliti dari Zoonosis Science Center di Universitas Uppsala telah mengidentifikasi virus korona baru pada tikus bank berpunggung merah di Swedia.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para peneliti dari Zoonosis Science Center di Universitas Uppsala telah mengidentifikasi virus korona baru pada tikus bank berpunggung merah di Swedia. Virus yang disebut grimso ini masuk keluarga betacoronavirus yang juga mencakup SARS-CoV, MERS, dan SARS-CoV-2.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Viruses edisi Juni 2022. Studi dilakukan terhadap sekitar 260 tikus bank (Myodes glareolus) yang ditangkap di sekitar Grimsö, Swedia.
Dengan menggunakan metode pengurutan RNA, para peneliti mengidentifikasi virus korona baru yang dikenal sebagai ”virus Grimsö” milik keluarga betacoronavirus yang juga mencakup SARS-CoV, MERS, dan SARS-CoV-2.
”Antara 2015 dan 2017, kami secara konsisten menemukan apa yang kami sebut ’virus Grimsö’ di 3,4 persen tikus Myodes glareolus, yang menunjukkan bahwa virus itu tersebar luas dan umum di tikus bank Swedia,” kata Åke Lundkvist, profesor di bidang virologi dan kepala Pusat Sains Zoonosis di Universitas Uppsala, yang menjadi pemimpin kajian ini ini, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022). Turut serta dalam penelitian adalah Jiaxin Ling dan Anishia Wasberg, mahasiswa doktoral di Universitas Upsala.
Hewan mamalia
Analisis filogenetik menunjukkan, virus Grimso termasuk dalam garis keturunan Embecovirus. ”Mengingat bahwa tikus bank adalah salah satu spesies hewan pengerat paling umum ditemukan di Swedia dan Eropa, temuan kami menunjukkan, virus Grimso mungkin beredar luas di spesies ini dan lebih jauh menunjukkan pentingnya pengawasan sentinel terhadap virus korona pada hewan mamalia kecil liar, terutama di alam liar,” tulis Wasberg.
Hewan pengerat diketahui membawa beberapa mikroorganisme zoonosis, seperti Hantavirus dan Tularemia, yang berarti mereka memainkan peran kunci dalam penyebaran penyakit menular.
Temuan kami menunjukkan, virus Grimso mungkin beredar luas di spesies ini dan lebih jauh menunjukkan pentingnya pengawasan sentinel terhadap virus korona pada hewan mamalia kecil liar, terutama di alam liar.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dramatis penyakit menular yang dapat dikaitkan dengan mamalia kecil, seperti hewan pengerat, dan penelitian seputar ekologi hewan inang ini merupakan komponen penting dalam pekerjaan untuk mencegah wabah di masa depan.
Peneliti dari Zoonosis Science Center (ZSC) memetakan virus zoonosis untuk meningkatkan pemahaman tentang interaksi antara virus dan hewan inang. Tidak seperti virus SARS-CoV dan MERS yang berasal dari kelelawar, coronavirus musiman, seperti HCoV-OC43 dan HCoV-HKU1, telah menyebar ke manusia dari hewan pengerat seperti tikus.
Virus Korona Infografik
Tikus bank merupakan salah satu hewan pengerat paling umum di Eropa. Studi sebelumnya telah menemukan beberapa virus korona yang beredar di antara hewan di negara-negara, seperti Inggris, Polandia, Prrancis, dan Jerman.
Sekalipun virus ini diketahui telah menyebar di kalangan tikus bank, risikonya pada kesehatan manusia masih belum diketahui. ”Kami masih belum tahu ancaman apa yang mungkin ditimbulkan oleh virus Grimsö terhadap kesehatan masyarakat. Namun, berdasarkan pengamatan kami dan virus korona sebelumnya yang diidentifikasi di antara tikus bank, ada alasan bagus untuk terus memantau virus korona di antara hewan pengerat liar,” kata Åke Lundkvist.