Kalimantan Timur Alami Kenaikan Suhu Tertinggi Hingga 0,95 Derajat Celsius Per Dekade
Suhu permukaan di Indonesia terus meningkat dengan laju bervariasi. Kalimantan Timur mengalami laju kenaikan suhu permukaan tertinggi di Indonesia, mencapai 0,95 derajat celsius per dekade.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kalimantan Timur mengalami kenaikan suhu permukaan tertinggi di Indonesia, yaitu 0,95 derajat Celcius per dekade. Selain dipengaruhi pemanasan suhu global, dinamika lokal berupa deforestasi juga berperan meningkatkan suhu di wilayah ini.
Tren kenaikan suhu permukaan di Indonesia ini terekam dari 92 stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam 40 tahun terakhir. ”Terjadi peningkatan suhu permukaan dengan laju bervariasi,” kata peneliti iklim BMKG Siswanto, Jumat (13/5/2022).
Berdasarkan data ini, tren kenaikan suhu permukaan terutama teramati di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Pulau Sumatera bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami tren kenaikan di atas 0,3 derajat celsius per dekade.
”Laju peningkatan suhu permukaan tertinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Temindung, Kalimantan Timur, sebesar 0,95 derajat celsius per dekade, sedangkan kenaikan suhu terendah tercatat di Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, sebesar 0,01 derajat celsius per dekade,” ujarnya.
FRANSISKUS PATI HERIN
Musim kemarau yang melanda Nusa Tenggara Timur menyebabkan kekeringan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Pulau Timor. Cuaca panas, debit air menyusut, dan tanaman meranggas. Potret sebagian wilayah permukiman Kota Kupang pada Jumat (25/9/2020).
Laju kenaikan suhu di Kalimantan Timur per dekade ini juga melebihi rata-rata kenaikan suhu di daerah megapolitan seperti Jakarta. Menurut data BMKG, kenaikan suhu di Jakarta 0,4-0,5 per dekade.
Tingginya kenaikan suhu di Kalimantan Timur, menurut Siswanto, juga dipengaruhi dinamika lokal, terutama oleh laju deforestasi di wilayah ini. ”Beberapa hari terakhir rekor suhu tertinggi secara nasional sebesar 36,1 derajat celsius juga tercatat di Stasiun Kalimaru, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur,” kata Siswanto.
Laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Lancet Planetary Health pada September 2021 menyebutkan, deforestasi di Kabupaten Berau terbukti telah meningkatkan suhu maksimum harian rata-rata hampir satu derajat celsius dalam 16 tahun. Kenaikan suhu ini dikaitkan dengan meningkatkan risiko kematian dini di populasi hingga delapan persen.
Laporan penelitian ini ditulis Nicholas H Wolff dari The Nature Conservancy. Dari Indonesia turut dalam penulisan adalah Ike Anggraeni dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda.
Beau Jess dan River (3), putrinya, bermain sembari mendinginkan diri di Taman Haller, Arlington, Washington, Amerika Serikat, saat cuaca panas, Senin (28/6/2021).
Semakin cepat
Menurut Siswanto, dibandingkan sebelum Revolusi Industri tahun 1850-an, secara nasional, kenaikan suhu di Indonesia rata-rata 0,89 derajat celsius. Kenaikan suhu ini lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan suhu global sebesar 1,1 derajat celsius.
Meski demikian, sejumlah daerah di Indonesia tercatat mengalami kenaikan yang melebihi rata-rata global. Misalnya, suhu di Jakarta saat ini sudah 1,6 derajat celsius lebih panas dibandingkan sebelum 1850-an.
Selain itu, berdasarkan trennya, penambahan kenaikan suhu per dekade secara nasional cenderung meningkat. Misalnya, pada periode 1991-2000, suhu rata-rata di Indonesia 26,6 derajat celsius. Pada periode 2001 -2010, suhu rata-rata menjadi 26,8 derajat celsius, dan periode 2011-2020 suhu rata-rata mencapai 27,1 derajat celsius.
Studi ini menunjukkan bahwa kita semakin sulit mencapai target Kesepakatan Paris tentang Perubahan Iklim. Angka 1,5 derajat celsius bukanlah statistik acak. Ini lebih merupakan indikator di mana dampak iklim akan menjadi semakin berbahaya bagi manusia dan bahkan seluruh planet,
Sementara itu, laporan terbaru ”Pembaruan Iklim Tahunan hingga Dekade Global” dari Kantor Meteorologi Inggris, bagian dari Organisasi Meterologi Dunia (WMO), pada 9 Mei menunjukkan, laju kenaikan suhu secara global cenderung semakin cepat. Bahkan, kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celsius dibandingkan sebelum Revolusi Industri berpeluang terjadi dalam lima tahun mendatang, dengan kemungkinan terjadinya 50 persen.
Laporan ini juga memprediksi, setidaknya satu tahun antara 2022 dan 2026 bakal menjadi rekor terpanas dan menggeser 2016 dari peringkat teratas. Peluang rata-rata lima tahun untuk 2022-2026 menjadi lebih tinggi dari lima tahun terakhir (2017-2021) juga sangat tinggi.
”Studi ini menunjukkan bahwa kita semakin sulit mencapai target Kesepakatan Paris tentang Perubahan Iklim. Angka 1,5 derajat celsius bukanlah statistik acak. Ini lebih merupakan indikator di mana dampak iklim akan menjadi semakin berbahaya bagi manusia dan bahkan seluruh planet,” kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas dalam keterangan tertulis.
PETRUS RADITYA MAHENDRA YASA
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah beserta komunitas membentangkan poster berisi kritikan pada pemerintah tentang persoalan lingkungan di Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/11/2021). Kampanye lingkungan ini menuntut pemerintah dalam membuat kebijakan yang mendukung kelestarian lingkungan dari aspek ekonomi, sosial, hukum, dan politik.
Taalas mengingatkan, selama kita terus mengeluarkan gas rumah kaca, suhu akan terus meningkat. ”Di samping itu, lautan kita akan terus menjadi lebih hangat dan lebih asam, es laut dan gletser akan terus mencair, permukaan laut akan terus naik, dan cuaca kita akan menjadi lebih ekstrem. Pemanasan Arktik sangat tinggi dan apa yang terjadi di Arktik memengaruhi kita semua,” kata Taalas.
Kesepakatan Paris menetapkan tujuan jangka panjang untuk memandu semua negara mengurangi emisi gas rumah kaca global secara substansial guna membatasi kenaikan suhu global di abad ini hingga 2 derajat celsius dan berupaya mengejar agar peningkatan tidak melebihi 1,5 derajat celsius. Meski demikian, dengan tren saat ini, target ini dikhawatirkan tidak akan tercapai.