Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, orang berusia 65 tahun ke atas yang memiliki gaya hidup sehat bisa hidup lebih lama dan menghabiskan lebih banyak sisa tahun mereka tanpa penyakit Alzheimer.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, orang berusia 65 tahun ke atas yang memiliki gaya hidup sehat bisa hidup lebih lama, yaitu 3,1 tahun lebih lama untuk wanita dan 5,7 tahun lebih lama untuk pria. Mereka juga menghabiskan lebih banyak sisa tahun mereka tanpa penyakit Alzheimer.
Hasil penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal edisi April 2022 ini dirilis oleh Rush University Medical Center, Amerika Serikat, pada Kamis (12/5/2022). Studi para peneliti dari Rush University Medical Center bersama dengan peneliti dari University of Bern dan Harvard TH Chan School of Public Health ini mendokumentasikan gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk mencegah Alzheimer dan memperpanjang umur.
Dalam kajian ini, peneliti mengevaluasi lima kebiasaan yang disebut peneliti sebagai faktor sehat tersebut, yaitu pola diet Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND), tetap terlibat dalam aktivitas kognitif seperti membaca dan mengerjakan teka-teki, aktif secara fisik setidaknya selama 150 menit seminggu, tidak merokok, serta membatasi penggunaan alkohol (tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria).
Faktor gaya hidup berpotensi mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan demensia hingga 60 persen. (Kumar Rajan)
”Kami mengevaluasi faktor gaya hidup ini dalam kombinasi karena mereka mungkin memiliki efek sinergis pada risiko demensia,” kata Klodian Dhana, asisten profesor di Rush Institute for Healthy Aging and Department of Internal Medicine, Rush University Medical Center, yang menjadi penulis pertama paper ini.
Sebelumnya, para peneliti telah menunjukkan bahwa diet MIND, yang merupakan bagian dari skor gaya hidup, dikaitkan dengan penurunan kognitif yang lebih lambat dan risiko demensia yang lebih rendah. Diet MIND lebih didominasi konsumsi tumbuhan daripada makanan hewani dan makanan olahan tinggi lemak.
”Studi terbaru ini didasarkan pada penelitian berkelanjutan yang menunjukkan bahwa faktor gaya hidup berpotensi mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan demensia hingga 60 persen,” kata Kumar Rajan, profesor epidemiologi, yang turut dalam kajian.
Program penelitian difokuskan pada epidemiologi penyakit Alzheimer dan demensia terkait dan diambil dari studi longitudinal lebih dari 10.000 penduduk Chicago yang dikenal sebagai Chicago Health and Aging Project (CHAP). ”CHAP adalah studi berbasis populasi bi-rasial dengan lebih dari 60 persen orang Afrika-Amerika dan sekitar 20 tahun masa tindak lanjut, dilakukan di empat komunitas perkotaan Chicago,” jelas Rajan.
Para peneliti mencoba untuk memahami faktor epidemiologi yang berfokus pada proses biologis, darah, dan biomarker neuroimaging, serta faktor risiko (termasuk faktor penentu psikologis dan sosial) yang berkontribusi pada perkembangan demensia.
Hasil riset itu, wanita berusia 65 tahun yang menjalankan empat atau lima faktor sehat memiliki harapan hidup 24,2 tahun atau hidup 3,1 tahun lebih lama daripada wanita lain yang tidak menjalankannya. Dari total harapan hidup pada usia 65, wanita dengan empat atau lima faktor sehat menghabiskan 10,8 persen (2,6 tahun) dari sisa tahun mereka dengan demensia Alzheimer, sedangkan wanita yang tidak menjalankan faktor sehat menghabiskan 19,3 persen (4,1 tahun) dengan penyakit. Harapan hidup untuk wanita berusia 65 tahun tanpa demensia Alzheimer dan empat atau lima faktor sehat adalah 21,5 tahun dan bagi mereka dengan nol atau satu faktor sehat adalah 17 tahun.
Sementara pria berusia 65 dengan empat atau lima faktor sehat memiliki harapan hidup total 23,1 tahun, yaitu 5,7 tahun lebih lama daripada pria berusia 65 dengan nol atau satu faktor sehat. Dari total harapan hidup pada usia 65, pria dengan empat atau lima faktor sehat menghabiskan 6,1 persen (1,4 tahun) dari sisa tahun mereka dengan demensia Alzheimer, dan mereka dengan nol atau satu faktor sehat menghabiskan 12 persen (2,1 tahun) dengan penyakit.
Harapan hidup untuk pria berusia 65 tahun tanpa demensia Alzheimer dan empat atau lima faktor sehat adalah 21,7 tahun dan bagi mereka dengan nol atau satu faktor sehat, harapan hidup adalah 15,3 tahun.
Dari temuan ini, para peneliti menyimpulkan, gaya hidup sehat dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih panjang di antara pria dan wanita, dan mereka berpeluang menjalani sebagian besar sisa tahun tanpa demensia Alzheimer. Sementara perkiraan harapan hidup dapat membantu profesional kesehatan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk merencanakan layanan, biaya, dan kebutuhan perawatan kesehatan di masa depan.
Faktor genetik untuk Alzheimer
Dalam studi sebelumnya yang diterbitkan di jurnal Alzheimer’s and Dementia, peneliti berfokus pada perbedaan etnis dan menyelidiki peran protektif dari gaya hidup sehat di Afrika-Amerika dan Eropa-Amerika. Mereka juga melacak alel apolipoprotein E4 (APOE4), faktor risiko penyakit Alzheimer. ”Orang Afrika-Amerika lebih mungkin daripada orang Eropa-Amerika untuk membawa alel APOE4,” kata Dhana.
Di Afrika Amerika dan Eropa Amerika, para peneliti menemukan bahwa orang yang melaporkan gaya hidup sehat (yang berarti mereka memiliki setidaknya empat faktor sehat seperti diet berkualitas tinggi, olahraga teratur, tidak merokok dan hanya minum ringan atau sedang) memiliki tingkat yang lebih lambat. Penurunan kognitif apabila dibandingkan dengan individu yang melaporkan hanya satu atau tidak ada faktor sehat. Ini benar pada orang dengan dan tanpa faktor risiko genetik, alel APOE4.