Dikembangkan Deteksi Demam Berdarah Portabel dengan Telepon Pintar
Pemeriksaan dini yang akurat menjadi kunci penting dalam penanganan penyakit menular seperti demam berdarah. Para peneliti berhasil mengembangkan tes cepat demam berdarah dengan alat portabel dan telepon genggam.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemeriksaan dini yang akurat menjadi kunci penting dalam penanganan penyakit menular seperti demam berdarah. Namun, selama ini pemeriksaannya memerlukan uji laboratorium untuk memastikan genom virus. Sejumlah peneliti kini mengembangkan pemeriksaan cepat demam berdarah dengan alat portabel dengan dibantu telepon genggam.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di PLOS Neglected Tropical Diseases pada Jumat (8/4/2022), peneliti teknologi biomedis dari University of Reading menggunakan kit diagnostik baru yang disebut ”Cygnus” untuk mendeteksi demam berdaarah dengan akurasi yang cukup tinggi. Sarah Needs, peneliti posdoktoral di Microfluidic Antimicrobial Resistance Testing, University of Reading menjadi penulis utama makalah ini.
Bekerja dengan akademisi dan dokter di Thailand, tim menguji coba tes bersama dengan alternatif yang sudah ada dan menemukan tes baru menunjukkan sensitivitas klinis 82 persen, mengalahkan pengujian aliran lateral (LFT) yang memiliki sensitivitas 74 persen, dan diagnostik laboratorium berbasis rumah sakit yang memiliki sensitivitas 83 persen. Pada saat yang sama, perangkat ini bisa melakukan 10 pengukuran yang memungkinkan peneliti mengidentifikasi 4 jenis virus dengue yang berbeda yang menyebabkan infeksi.
Alat portabel
Dalam eksperimen ini, Needs dan tim menggunakan immunoassay mikrokapiler yang sederhana dan portabel. Mereka menggunakan sepuluh tabung paralel 0,2 mm di dalam pita plastik datar guna melakukan analisis terhadap virus demam berdarah. Kaset sederhana mengirimkan sampel dan reagen secara berurutan melalui mikrokapiler secara gravitasi. Dengan menumpuk kaset, 12 tes dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 40 menit, dengan hasil direkam oleh telepon genggam.
Anda dapat membuat sesuatu alat yang portabel yang dapat diproduksi massal dengan harga murah sambil tetap menyamai kinerja pengujian laboratorium.
Tes diagnostik baru yang dikembangkan untuk penelitian ini menggunakan teknologi ”lab on a strip” ini mampu melakukan 10 atau lebih tes dengan jumlah sampel cairan yang sangat kecil seperti darah, urine, atau air liur.
Alexander Edwards, Associate Professor di Biomedical Technology di University of Reading yang turut mengembangkan teknologi, mengatakan, sementara beberapa orang mungkin baru mengetahui perbedaan antara pengujian rumah versus laboratorium setelah Covid-19, di banyak bagian dunia tes cepat berbasis aliran lateral telah digunakan untuk berbagai penyakit termasuk demam berdarah.
”Dengan konsep Cygnus, kami mengatasi rintangan terbesar untuk pengujian di rumah. Anda dapat membuat sesuatu alat yang portabel yang dapat diproduksi massal dengan harga murah sambil tetap menyamai kinerja pengujian laboratorium,” kata dia.
Lab mikofluida pada setrip ini diharapkan ke depan bisa diproduksi massal. ”Dengan merekam hasil dengan smartphone, yang ada di mana-mana, kami telah merancang sesuatu yang bisa menjadi revolusioner untuk perawatan kesehatan,” kata dia.
Demam berdarah diketahui sebagai salah satu penyakit yang ditularkan nyamuk dengan tren terus meningkat secara global. Penyakit ini memengaruhi sekitar 400 juta orang setiap tahun.
Meskipun sebagian besar kasusnya ringan, infeksi dengue dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan dan dapat berakibat fatal. Demam berdarah bisa menjadi yang paling parah pada anak-anak dan merupakan tantangan kesehatan serius yang dihadapi setengah dari populasi global.