Temuan 5.500 virus RNA baru oleh peneliti belum lama ini mencakup seluruh kelima filum virus. Bahkan, para peneliti juga menyarankan perlunya membuat lima filum baru.
Oleh
ICHWAN SUSANTO
·3 menit baca
Penelitian pada koleksi air laut dari seluruh penjuru perairan dunia mengidentifikasi sedikitnya 5.500 virus RNA baru. Para peneliti pun menyarankan pembentukan lima filum baru untuk memasukkan sejumlah spesies virus pada susunan taksonomi yang tepat.
Para ilmuwan mengidentifikasi virus baru ini dengan cara mengombinasikan penggunaan analisis machine learning dan pohon evolusi tradisional. Temuan 5.500 virus RNA baru ini mencakup seluruh kelima filum virus dan bahkan juga menyarankan perlunya membuat lima filum baru.
Koleksi paling melimpah dari spesies yang baru diidentifikasi ialah berasal dari usulan filum bernama Taraviricota. Ini mengacu pada Tara Oceans Consortium, studi global dengan menggunakan kapal layar (schooner) Tara terkait dampak iklim perubahan di lautan dunia yang mengumpulkan 35.000 sampel air untuk dianalisis.
Tim sedang mempersiapkan proposal untuk meminta formalisasi calon filum dan kelas oleh ICTV.
Studi ini dipublikasi pada hari Kamis (7/4/2022) di jurnal Science berjudul ”Cryptic and Abundant Marine Viruses at the Evolutionary Origins of Earth’s RNA Virome”.
”Ada begitu banyak keragaman baru di sini dan seluruh (usulan) filum Taraviricota, ditemukan di seluruh lautan, yang menunjukkan bahwa mereka penting secara ekologis,” kata penulis utama studi ini Matthew Sullivan yang juga profesor mikrobiologi di The Ohio State University dalam situs kampus ini, Kamis (7/4/2022).
Ia mengatakan, virus RNA sangat penting. Namun, riset umumnya hanya mempelajari sebagian kecil di antaranya, terutama pada beberapa ratus jenis yang membahayakan manusia, tumbuhan, dan hewan. Sullivan dan tim peneliti meyakini dengan mengetahui lebih banyak tentang keragaman dan kelimpahan virus di lautan dunia akan membantu menjelaskan peran mikroba laut dalam adaptasi laut terhadap perubahan iklim.
Tim peneliti mengidentifikasi ratusan spesies virus RNA baru yang sesuai dengan divisi taksonomi tersedia saat ini. Analisis mereka pun mengidentifikasi ribuan spesies lagi yang mereka kelompokkan menjadi lima filum baru yang diusulkan, yaitu Taraviricota, Pomiviricota, Paraxenoviricota, Wamoviricota, dan Arctiviricota.
Usulan baru
Secara keseluruhan, temuan tersebut mengarahkan para peneliti untuk mengusulkan tidak hanya lima filum baru, tetapi juga setidaknya 11 kelas virus RNA Orthornaviran baru. Tim sedang mempersiapkan proposal untuk meminta formalisasi calon filum dan kelas oleh Komite Internasional untuk Taksonomi Virus (ICTV). Dalam kerajaan biologis Orthornavirae, lima filum sebelumnya diakui oleh ICTV.
Rekan penulis, Ahmed Zayed, ilmuwan penelitian di mikrobiologi di Ohio State dan Institut EMERGE, mengatakan, data baru tentang perbedaan gen RdRp (sekuens RNA yang berisi gen ”tanda tangan” ) dari waktu ke waktu mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kehidupan awal mungkin telah berevolusi di planet ini. ”RdRp seharusnya menjadi salah satu gen paling kuno yang sudah ada sebelum ada kebutuhan akan DNA. Jadi, kita tidak hanya menelusuri asal usul virus, tetapi juga menelusuri asal usul kehidupan,” ucapnya.