Filter Udara Antimikroba Baru Terbukti Efektif Membunuh SARS-CoV-2

Peneliti di University of Birmingham berhasil mengembangkan teknologi filter udara antimikroba baru yang dalam hitungan detik dapat membunuh bakteri, jamur, dan virus, termasuk SARS-CoV-2.

INSTITUT KESEHATAN NASIONAL (NIH), AMERIKA SERIKAT

Gambar 3D protein paku SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Protein paku (depan) memungkinkan virus untuk masuk dan menginfeksi sel manusia. Pada model virus (belakang), permukaan virus (biru) ditutupi protein paku (merah) yang memungkinkan virus masuk dan menginfeksi sel manusia.

JAKARTA, KOMPAS — Para peneliti di University of Birmingham, Inggris, berhasil mengembangkan teknologi filter udara antimikroba baru yang dalam hitungan detik dapat membunuh bakteri, jamur, dan virus, termasuk SARS-CoV-2. Temuan ini berpotensi memberikan solusi untuk mencegah penyebaran infeksi melalui udara, terutama di ruang tertutup.

Temuan ini diterbitkan pada Rabu (9/3/2022) di jurnal Scientific Reports dengan penulis pertama Rowan Watson dan peneliti senior dari Institute of Microbiology and Infection, University of Birmingham, Inggris. Filer udara antimikroba baru ini dilapisi dengan biosida kimia yang disebut chlorhexidine digluconate (CHDG).

Dalam eksperimen awal, SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, awalnya ditambahkan ke permukaan filter temuan baru ini dan diukur pada interval selama lebih dari satu jam. Perlakuan yang sama dilakukan untuk filter standar yang umum digunakan di pasaran sebagai kontrol.

Hasilnya menunjukkan, sebagian besar virus tetap berada di permukaan filter kontrol selama satu jam. Sementara itu, semua sel SARS-CoV-2 terbunuh dalam 60 detik pada filter baru.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penumpang berada di dalam gerbong KA Bangunkarta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2022). Penumpang kereta api jarak jauh yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dan vaksin ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau tes antigen saat proses keberangkatan. Ketentuan tersebut mulai diterapkan di area Daop 1 Jakarta, Rabu (9/3/2022). Filter temuan baru yang dipasang di pendingin udara di gerbong kereta api terbukti mampu mencegah penyebaran patogen.

Hasil serupa terlihat dalam eksperimen yang menguji bakteri dan jamur yang biasanya menyebabkan penyakit pada manusia, termasuk E coli, S aureus, dan C albicans, yang membuktikan teknologi baru sebagai perawatan filter udara antijamur dan antibakteri yang sangat efektif.

Baca juga: Indonesia Melewati Puncak Omicron, Menuju Transisi

Untuk menentukan seberapa efektif filter ini dalam pengaturan dunia nyata, baik filter kontrol maupun filter temuan baru ini kemudian dipasang di sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara di gerbong kereta api.

Filter dipasang selama tiga bulan di seluruh gerbong di jalur kereta yang sama, sebelum dilepas dan dikirim untuk analisis dengan peneliti menghitung koloni bakteri yang tersisa di sana. Percobaan tidak menemukan patogen bertahan pada filter temuan baru, bahkan setelah tiga bulan di atas kereta.

Felicity de Cogan, peneliti utama kajian ini, dalam keterangan yang dirilis University of Birmingham, menyebutkan, sebagian besar sistem ventilasi mendaur ulang udara, tetapi filter yang ada saat ini umumnya tidak dirancang untuk mencegah penyebaran patogen, hanya untuk memblokir partikel udara.

”Ini berarti filter sebenarnya dapat bertindak sebagai reservoar potensial untuk patogen berbahaya. Kami senang dapat mengembangkan perawatan filter yang dapat membunuh bakteri, jamur, dan virus—termasuk SARS-CoV-2—dalam hitungan detik,” kata dia.

Ini berarti filter sebenarnya dapat bertindak sebagai reservoar potensial untuk patogen berbahaya.

Temuan ini, tambah Cogan, membantu menjawab kebutuhan global yang belum terpenuhi dan dapat membantu membersihkan udara di ruang tertutup, dan pada akhirnya membantu mencegah penyebaran penyakit pernapasan.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengunjung berada di salah satu mal di Jakarta Utara, Kamis (3/3/2022). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Jakarta diperpanjang hingga 7 Maret 2022. Selama PPKM level 3, pusat perbelanjaan atau mal beroperasi hingga pukul 21.00 dengan kapasitas maksimal pengunjung 60 persen.

NitroPep Ltd, salah satu perusahaan yang mendukung temuan ini, sekarang sedang mengembangkan filter lebih lanjut dalam skala industri. Teknologi baru ini merupakan tahap terbaru dari penelitian Cogan yang sebelumnya telah mematenkan teknologi antimikroba.

Sebelumnya, kajian terpisah oleh tim peneliti University of Cambridge dan Cambridge University Hospitals (CUH) NHS Foundation Trust juga menyelidiki apakah perangkat penyaringan udara portabel atau sterilisasi UV dapat mengurangi SARS-CoV-2 di udara di bangsal rumah sakit.

Baca juga: Potensi Penularan Covid-19 Melalui Udara, Apa yang Harus Dilakukan?

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Clinical Infectious Diseases pada November 2021 ini menemukan, mesin penyaringan udara dengan sterlisasi UV menghilangkan hampir semua jejak SARS-CoV-2 di udara. Namun, kajian ini tidak mengukur keberadaan virus yang masih menempel di filter atau penyaring sebagaimana dilakukan tim peneliti dari University of Birmingham.