Ditemukan Cara Efektif Atasi Alergi Kacang pada Anak-anak
Pengobatan dengan imunoterapi oral untuk alergi kacang pada masa kanak-kanak memberikan peningkatan kualitas hidup yang signifikan dan substansial dibandingkan dengan perawatan standar saat ini, yaitu menghindari kacang.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para peneliti telah menemukan dua cara perawatan alergi kacang untuk anak-anak yang keduanya sangat efektif. Perawatan kombinasi probiotik bersama dengan imunoterapi oral dan imunoterapi oral saja secara signifikan dapat mengurangi alergi.
Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari Murdoch Children’s Research Institute (MCRI) ini dipublikasikan di jurnal The Lancet Child & Adolescent Health pada Jumat (4/2/2022). Tim peneliti dipimpin oleh profesor MCRI, Mimi Tang.
Uji coba terkontrol secara acak dilakukan di The Royal Children’s Hospital di Melbourne, Perth Children’s Hospital, dan Women’s and Children’s Hospital di Adelaide melibatkan 201 anak berusia 1-10 tahun. Uji coba dilakukan selama empat tahun dengan peserta ditindaklanjuti hingga 12 bulan pasca-perawatan.
Percobaan ini menemukan, sekitar setengah dari anak-anak mencapai remisi atau pengurangan alergi yang memungkinkan mereka bisa memakan kacang secara aman. Kedua perawatan juga memberikan peningkatan substansial dalam kualitas hidup dibandingkan dengan perawatan standar saat ini.
Alergi kacang merupakan reaksi tubuh yang muncul ketika mengonsumsi kacang atau makanan berbahan dasar kacang. Reaksi tersebut dapat berupa gatal pada kulit, bersin, muntah, hingga diare. Padahal, kacang merupakan salah satu sumber pangan yang kaya protein sehingga upaya untuk mengatasi alergi kacang, terutama pada anak-anak menjadi penting.
Dalam penelitian sebelumnya, Mimi Tang telah menunjukkan bahwa pengobatan kombinasi menghasilkan 74 persen anak mencapai remisi setelah 18 bulan pengobatan, serta 70 persen dari responden awal tersebut tetap dalam remisi dan makan kacang dengan aman empat tahun kemudian. Berikutnya, dia menguji apakah menambahkan probiotik memberikan manfaat lebih dari dan di atas imunoterapi oral itu sendiri dan untuk membandingkan hasil jangka panjang setelah pengobatan.
Dalam penelitian baru ini, Tang menemukan, setelah 18 bulan pengobatan, masing-masing 46 persen dan 51 persen anak-anak yang menerima pengobatan kombinasi atau imunoterapi oral mengalami remisi klinis dibandingkan dengan 5 persen di kelompok plasebo. Anak-anak yang mencapai remisi klinis dapat menghentikan pengobatan dan makan kacang standar dengan bebas.
Anak-anak yang mencapai remisi klinis dapat menghentikan pengobatan dan makan kacang standar dengan bebas.
Kedua perawatan juga menghasilkan peningkatan kualitas hidup yang signifikan, dengan anak-anak yang mencapai remisi klinis mengalami peningkatan terbesar, lebih besar daripada mereka yang hanya mencapai desensitisasi. ”Hasilnya menunjukkan bahwa imunoterapi oral kacang tanah dosis tinggi memberikan manfaat yang berarti bagi anak-anak yang dirawat,” kata Tang.
Setelah 18 bulan pengobatan, 74 persen anak-anak yang menerima imunoterapi oral menoleransi kira-kira satu porsi standar kacang tanah, sama dengan bungkus makanan ringan M&M kacang tanah, 51 persen mencapai remisi klinis dan mampu menghentikan pengobatan sama sekali, sedangkan 24 persen sisanya tidak peka terhadap jumlah kacang ini.
”Penambahan probiotik tidak secara signifikan meningkatkan efektivitas dibandingkan dengan imunoterapi oral, tetapi tampaknya meningkatkan tolerabilitas pengobatan, dengan gejala gastrointestinal yang lebih sedikit, terutama pada anak-anak antara satu tahun dan lima tahun,” katanya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengobatan dengan imunoterapi oral, dengan atau tanpa probiotik untuk alergi kacang pada masa kanak-kanak, memberikan peningkatan kualitas hidup yang signifikan dan substansial dibandingkan dengan perawatan standar saat ini, yaitu menghindari kacang.
Paxton Loke, peneliti MCRI yang terlibat kajian ini, mengatakan, 99 persen anak-anak yang mencapai remisi dan menghentikan pengobatan makan kacang sesering yang mereka suka dalam 12 bulan setelah menghentikan pengobatan. ”Anak-anak yang berada dalam remisi klinis memiliki reaksi yang lebih sedikit terhadap kacang dibandingkan dengan mereka yang tidak peka,” katanya.
Menurut dia, menjadi tidak peka masih membutuhkan perawatan harian yang berkelanjutan dengan menghindari alergen sehingga remisi tampaknya menjadi hasil yang lebih baik untuk anak-anak. ”Yang penting, anak-anak dalam remisi memiliki kualitas hidup yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan anak-anak alergi, menunjukkan bahwa tidak lagi harus menghindari kacang memberikan manfaat yang lebih besar. Ini lebih baik daripada melanjutkan penghindaran alergen meskipun ada risiko kemungkinan reaksi,” katanya.
Pendekatan imunoterapi oral kacang yang digunakan dalam uji coba menerapkan rejimen eskalasi cepat dosis tinggi eksklusif yang sedang dikembangkan oleh Prota Therapeutics sebagai kandidat utama untuk pengobatan alergi kacang, PRT120. Prota Therapeutics adalah perusahaan biotek Australia, yang berfokus pada membawa pengobatan imunoterapi alergi untuk anak-anak dengan alergi kacang yang mengancam jiwa ke pasar.