Pemerintah Diminta Kaji Kembali Harga Vaksin Gotong Royong
›
Pemerintah Diminta Kaji...
Iklan
Pemerintah Diminta Kaji Kembali Harga Vaksin Gotong Royong
Tujuan vaksinasi gotong royong untuk kesehatan pekerja dan meningkatkan produktivitas pekerja tidak akan tercapai jika harganya terlalu mahal. Vaksin berpotensi dimanfaatkan oleh masyarakat berdaya beli.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah telah resmi menetapkan harga vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang pengadaannya di luar vaksin program. Vaksin yang nantinya akan dibebankan kepada perusahaan atau pihak swasta untuk karyawannya ini dipatok dengan harga tertinggi Rp 879.140 per pekerja. Pemerintah diharapkan mengkaji kembali besaran tersebut agar keterlibatan swasta bisa lebih optimal.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar di Jakarta, Senin (17/5/2021), mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong merupakan langkah yang baik untuk melindungi para pekerja dan keluarganya dari ancaman penularan Covid-19. Vaksinasi ini juga diharapkan bisa membantu pemerintah untuk mempercepat cakupan vaksinasi agar kekebalan komunitas segera tercapai.
Pemerintah secara resmi telah menetapkan harga pembelian vaksin untuk vaksinasi gotong royong sebesar Rp 879.140. Rinciannya, harga tertinggi untuk vaksin per dosis Rp 321.660 dan tarif layanan vaksinasi tertinggi Rp 117.910 per dosis. Sementara vaksin Sinopharm yang saat ini digunakan untuk vaksinasi gotong royong harus diberikan dua dosis.
Dengan harga yang mahal, vaksin hanya akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang kaya.
”Harga yang ditetapkan ini relatif mahal jika dibandingkan dengan vaksinasi program. Harga vaksinasi gotong royong akan membebani pengusaha, terlebih bagi pengusaha yang memiliki banyak pekerja atau pengusaha pada sektor padat karya,” ujarnya.
Dengan besaran tersebut, Timboel menilai, akan ada banyak perusahaan yang enggan mengadakan vaksinasi gotong royong untuk karyawannya. Akibatnya, pelaksanaan vaksinasi akan terkendala.
Vaksinasi gotong royong penting bagi pengusaha untuk melindungi pekerjanya. Namun, kepastian cash flow tetap menjadi prioritas bagi pengusaha. Saat ini masih banyak pengusaha yang terdampak Covid-19 sehingga kondisi keuangan perusahaan belum sepenuhnya pulih.
”Pemerintah seharusnya meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong yang telah ditetapkan tersebut. Biaya tersebut sangat mahal. Biaya penyuntikan senilai Rp 117.910 per dosis sebaiknya digratiskan agar biaya bisa ditekan dan lebih banyak pengusaha yang membeli vaksinasi gotong royong,” ucap Timboel.
Menurut dia, jika harga vaksinasi gotong royong terlalu mahal, hanya sedikit pengusaha yang akan membeli. Dengan begitu, hanya sedikit pekerja yang bisa divaksinasi. Vaksin yang tidak terjual pun akhirnya justru dibeli masyarakat umum yang memiliki kemampuan finansial.
”Saya kira tidak masalah kalau dibeli orang mampu daripada mubazir. Namun, tujuan vaksinasi gotong royong untuk kesehatan pekerja dan meningkatkan produktivitas pekerja tidak akan tercapai. Dengan harga yang mahal, vaksin hanya akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang kaya,” ujarnya.
Vaksinasi gotong royong adalah vaksinasi yang dilakukan kepada karyawan/karyawati, keluarga, ataupun individu yang termasuk dalam keluarga karyawan. Adapun pendanaan vaksinasi gotong royong akan ditanggung atau dibebankan kepada badan hukum/badan usaha tempat karyawan tersebut bekerja.
Berdasarkan data yang dihimpun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Februari-Maret 2021, terdapat 17.832 perusahaan yang sudah mendaftarkan karyawannya untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Dari jumlah itu, ada 8,6 juta orang yang didaftarkan, termasuk keluarga karyawan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong masih dalam pembahasan. Waktu pelaksanaan vaksinasinya juga belum dipastikan. Namun, sasaran penerima vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan pada perusahaan padat karya yang berada di wilayah dengan zona risiko penularan yang tinggi.