Kepemimpinan Antisains
Amerika Serikat, negara berilmu pengetahuan maju, babak belur dihajar Covid-19. Hingga Selasa (14/4/2020), tercatat 560.300 orang positif dan 22.105 meninggal di negeri itu. Kenapa AS lalai? Bagaimana dengan Indonesia?
Memuat data...
Ahmad Arif, wartawan Kompas
Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat sejak pandemi flu spanyol menewaskan 50 juta-100 juta warga dunia pada 1918/1919. Namun, sistem birokasi dan politik kita tidak beranjak dewasa, bahkan cenderung melemahkan kemampuan sains dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Serangan SARS-CoV-2 yang memicu wabah Covid-19 itu telah membuka bopeng tersebut. Amerika menjadi contoh nyata. Negara terdepan dalam kemajuan ilmu pengetahuan itu kini babak belur dihajar Covid-19.
Sudah punya akun? Silakan Masuk
Mengapa Kompas.id?Jadilah Bagian dari Jurnalisme Berkualitas Belum selesai baca berita ini? Selesaikan dengan berlangganan konten digital premium Kompas.
Kompas Digital Premium 12 Bulan (Hemat 40%)

Rp 360.000 /Tahun
BERLANGGANAN
Akses tak terbatas Kompas.id (web & app)
Berita digital tanpa iklan pop-up
30 arsip terbaru ePaper Kompas
Artikel Opini eksklusif
Multiplatform, akses Kompas.id melalui laptop, ponsel, ataupun tablet
Hemat 40%
POPULER
Kompas Digital Premium 1 Bulan

Rp 50.000 /Bulan
BERLANGGANAN
atau biarkan Google mengelola langganan Anda untuk paket ini:
Akses tak terbatas Kompas.id (web & app)
Berita digital tanpa iklan pop-up
30 arsip terbaru ePaper Kompas
Artikel Opini eksklusif
Multiplatform, akses Kompas.id melalui laptop, ponsel, ataupun tablet
Kompas Digital Premium & Koran

Rp 108.000 /Bulan
BERLANGGANAN
Akses tak terbatas di Kompas.id (web & app)
Berita digital tanpa iklan pop-up
30 arsip terbaru ePaper Kompas
Artikel Opini eksklusif
Multiplatform, akses Kompas.id melalui laptop, ponsel, ataupun tablet
Pengiriman koran Kompas edisi cetak ke rumah Anda
Memuat data..