Darah Tinggi, Nyeri Lambung, dan Kelelahan Jadi Masalah Kesehatan Terbanyak Pemudik
Perjalanan mudik dan balik Lebaran rentan menimbulkan gangguan kesehatan. Kesiapan dalam perjalanan sangat penting.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perjalanan mudik yang dilakukan melalui jalur darat terutama untuk perjalanan jangka panjang rentan menimbulkan gangguan kesehatan. Dari catatan Kementerian Kesehatan di sejumlah pos kesehatan, gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gastritis atau nyeri lambung, dan kelelahan, paling banyak dikeluhkan oleh pemudik.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kecelakaan lalu lintas termasuk pada masalah kesehatan terbesar selain penyakit yang dihadapi di dunia. Karena itu, sebelum melakukan perjalanan sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik agar risiko kecelakaan bisa dicegah. Hal itu termasuk sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran.
”Dalam perjalanan mudik kali ini di beberapa pos kesehatan, masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan ada tiga masalah, yakni darah tinggi, masalah perut, dan fatigue (kelelahan). Jadi, itu bisa ditangani dengan diberikan obat atau istirahat,” katanya ketika melakukan pemantauan pos kesehatan di area istirahat (rest area) Kilometer 102A, Tol Cikampek, Subang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2024).
Budi mengatakan, masyarakat yang masih akan melakukan perjalanan mudik sebaiknya mempersiapkan kondisi kesehatannya dengan baik. Itu juga ketika nanti akan kembali dari tempat mudik.
Kedisiplinan masyarakat untuk beristirahat dan tidak memaksakan diri ketika lelah dalam berkendara juga sangat penting. Budi menyarankan, setidaknya setiap empat jam seorang pengemudi harus beristirahat.
”Seharusnya setelah empat jam bisa beristirahat, bisa lakukan stretching terlebih dahulu, baru jalan kembali. Kedisiplinan itu bisa mengurangi risiko kecelakaan di perjalanan. Jangan juga buru-buru sampai ke tempat tujuan. Yang penting aman sampai tujuan,” tutur Budi.
Paling banyak ditemukan ada tiga masalah, yakni darah tinggi, masalah perut, dan fatigue (kelelahan).
Selain di area istirahat Tol Cikampek, pemantauan pos pelayanan kesehatan juga dilakukan Menteri Kesehatan di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Di pos pelayanan kesehatan tersebut setidaknya ada 197 pemudik yang sempat dirawat karena gangguan kesehatan. Satu pasien di antaranya dirujuk ke puskesmas terdekat karena riwayat sakit paru.
Sementara itu, dari laporan pelayanan kesehatan di sejumlah pos kesehatan mudik di 38 provinsi tercatat sebanyak 822 pemudik mendapatkan layanan kesehatan, terdiri dari 672 usia dewasa, 102 anak, dan 48 warga lansia.
Masalah kesehatan yang ditemui pada pemudik dewasa dan warga lansia, antara lain, hipertensi, nyeri otot, sakit kepala, flu, dan gastritis. Sementara pada pemudik anak, gangguan kesehatan yang banyak dilaporkan, antara lain, flu, nyeri otot, nyeri lambung, dan diare.
Selama libur hari raya Idul Fitri 1445 H/2024 Masehi, Kementerian Kesehatan melakukan pemantauan pos kesehatan arus mudik dan arus balik di enam rute. Adapun enam jalur itu yakni jalur Jakarta-Bali melalui Jalan Tol Trans-Jawa, jalur Jakarta–Jawa Barat–Jawa Tengah–DI Yogyakarta melalui jalur selatan, jalur DI Yogyakarta–Banyuwangi melalui jalur selatan, jalur Jakarta–Palembang melalui penyeberangan Merak–Bakauheni, jalur Lampung-Padang, dan jalur Aceh–Sumatera Utara–Riau.
Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan fasilitas yang tersedia di setiap pos kesehatan serta kelengkapan sumber daya manusia yang bertugas. Fasilitas yang disiapkan, antara lain, pemeriksaan kesehatan dasar, layanan ambulans, tempat beristirahat, pelayanan kegawatdaruratan, dan pelayanan kesehatan tradisional.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengatakan, Kementerian Kesehatan bersama dengan kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah telah berkolaborasi untuk mempersiapkan mudik hari raya Idul Fitri 1445 H, khususnya untuk pelayanan kesehatan di jalur-jalur padat pemudik. Dengan persiapan mudik yang baik, diharapkan perjalanan mudik kali ini bisa berjalan aman, tertib, lancar, dan sehat.
Azhar menuturkan, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan pos pelayanan kesehatan di pintu keluar tol, tempat istirahat di jalur tol operasional, jalan arteri atau jalur non-tol, tempat wisata, tempat ibadah, terminal, stasiun, bandara, dan penyeberangan pelabuhan. Semua pelayanan yang diberikan di pos kesehatan tersebut dapat diakses dengan gratis.