Becermin dari Putri Kate Menyampaikan Kondisi Kanker kepada Keluarga dan Anak
Memberi tahu keluarga, terutama anak-anak, terkait kanker bukan hal mudah. Namun, itu perlu disampaikan dengan terbuka.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kabar yang cukup mengejutkan disampaikan oleh Putri Kate, Princess of Wales, pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat mengenai kondisi kanker yang dialaminya. Dalam pengumuman resmi yang disampaikan melalui pesan video, Kate menyampaikan dirinya terdiagnosis kanker dan tengah menjalani kemoterapi pencegahan.
”Ini merupakan beberapa bulan yang sangat sulit bagi seluruh keluarga kami,” ujar Kate dalam video tersebut. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah berusaha menyampaikan dengan cara yang tepat mengenai kondisinya kepada tiga anaknya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Loius.
”Tetapi, yang paling penting, kami membutuhkan waktu untuk menjelaskan semuanya kepada George, Charlotte, dan Louis dengan cara yang sesuai bagi mereka, dan meyakinkan mereka bahwa saya akan baik-baik saja,” tuturnya.
Persoalan yang disampaikan oleh Kate Middleton dalam video tersebut memang bukan perkara yang mudah. Bagi seseorang yang terdiagnosis kanker, menerima kondisi tersebut sudah tidak mudah, apalagi ketika harus menyampaikannya kepada orang terdekat, seperti keluarga dan anak-anak.
Dikutip dari Dailymail, Badan amal kanker Macmillan Cancer Support and Cancer Research UK (CRUK) di Inggris menyarankan agar pasien kanker terlebih dahulu meluangkan waktu khusus bagi diri sendiri untuk mengatasi perasaannya, sebelum akhirnya menjelaskan situasinya kepada keluarga, termasuk anak-anak. Akan tetapi, sebaiknya kondisi kanker tersebut jangan terlalu larut ditunda untuk disampaikan kepada anak-anak.
Menunda memberi tahu dan menjelaskan pada anak-anak mengenai kondisi kanker yang dimiliki bisa berisiko membuat anak-anak mencari tahu dari sumber lain. Hal itu bisa semakin berat jika sumber yang didapatkan tidak benar atau tidak tepat.
Pasien kanker perlu terlebih dahulu meluangkan waktu khusus bagi diri sendiri untuk mengatasi perasaannya, sebelum akhirnya menjelaskan situasinya kepada keluarga, termasuk anak-anak.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menyampaikan di tempat yang paling nyaman. Selain itu, orangtua bisa menempatkan diri di posisi terdekat dengan anak dengan posisi setinggi mata anak atau duduk di samping mereka.
Selain itu, jika memiliki lebih dari satu anak, sebaiknya sampaikan secara bersamaan. Itu diperlukan untuk mencegah salah satu anak merasa saudara mereka lebih banyak tahu daripada dirinya.
Rasa penasaran pada anak mengenai kanker juga bisa saja berbeda tergantung pada usia. Pada anak dengan usia yang lebih kecil mungkin akan lebih mudah mendapatkan penjelasan mengenai kanker dengan penjelasan yang sederhana, seperti ibu atau ayah sedang sakit sehingga perlu minum obat.
Namun, pada anak dengan usia yang lebih besar mungkin akan membutuhkan lebih banyak informasi karena pengetahuan yang dimilikinya. Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin disampaikan pun akan lebih detail, mulai dari letak kanker, bagaimana kondisi yang terjadi saat ini, apakah bisa sembuh, serta pengobatan apa yang harus dijalankan.
Terbuka
Dari beberapa kemungkinan tersebut, orangtua sebaiknya berusaha untuk bisa menyampaikan semua informasi dengan jujur dan terbuka. Hal itu terutama mengenai kondisi kanker yang dialami, pengobatan, serta kemungkinan dan harapan yang bisa terjadi.
Untuk mengungkapkan kondisi kanker yang dialami pada anak, CRUK juga menyarankan agar itu disampaikan pada akhir pekan. Pada akhir pekan dinilai bisa memberikan waktu lebih banyak pada anak untuk memproses informasi yang didapatkan serta mengajukan pertanyaan lanjutan yang mungkin akan disampaikan.
Petugas sosial klinis Pusat Kanker Kolorektal dan Gastrointestinal di Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering, Hadley Maya dalam artikel The New York Times, Jumat (22/3/2024), menuturkan, menyampaikan kondisi kanker pada anak secara jujur dan terbuka dapat membantu anak mengatasi perasaan mereka. Dengan keterbukaan tersebut, rasa khawatir dan berbagai pertanyaan yang mungkin muncul pada anak bisa diminimalisir.
”Sering kali, seorang anak membayangkan sesuatu yang lebih buruk dari apa yang sedang terjadi,” ucapnya.
Ia menambahkan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menjelaskan mengenai kanker kepada anak, yaitu pengertian dari kanker, penyebab kanker, dan kondisi kanker itu sendiri. Orangtua perlu menjelaskan bahwa kanker bukan penyakit menular sehingga anak tetap bisa memeluk juga melakukan kegiatan seperti biasa.
Selain itu, sampaikan pula bahwa anak-anak bukan yang menjadi penyebab kanker. Jelaskan pula secara jelas bahwa kondisi yang sedang dialami adalah kanker, bukan menggunakan istilah-istilah lain.
Profesor psikologi dari Temple University yang juga peneliti senior di Brookings Institution, Kathy Hirsh-Pasek, menyampaikan, kata-kata yang disampaikan ke anak serta diskusi yang dibangun mengenai kanker pun sebaiknya lebih banyak yang terkait dengan harapan. Anak-anak perlu tahu bahwa orangtuanya yang memiliki kanker mampu mengatasi hal-hal yang sulit.
Hal itu pula yang disampaikan oleh Putri Kate dalam videonya. Ia menuturkan, ”Seperti yang telah saya katakan kepada mereka: saya baik-baik saja dan menjadi lebih kuat setiap hari dengan berfokus pada hal-hal yang akan membantu saya sembuh, dalam pikiran, tubuh, dan jiwa saya.”