Uranus dan Neptunus Miliki Bulan Baru
Uranus dan Neptunus memiliki tiga bulan baru. Bulan ini merupakan obyek asing yang terjerat gravitasi planet tersebut.
Tata Surya kita baru mendapat tiga anggota baru, yaitu satu bulan tambahan yang mengorbit Uranus dan dua bulan baru yang mengelilingi Neptunus. Ketiga bulan baru itu memiliki karakter sama, yaitu orbitnya berbentuk elips dan jaraknya dari planet induk jauh.
Kondisi itu menunjukkan ketiga bulan baru tersebut adalah obyek asing yang terjerat gravitasi Uranus dan Neptunus.
Pusat Planet Minor Perhimpunan Astronomi Internasional (IAU), lembaga yang bertugas mendata dan memberi nama sejumlah obyek di Tata Surya, seperti bulan, asteroid, dan komet, mengumumkan keberadaan tiga bulan baru di sistem keplanetan Matahari.
Satu bulan mengorbit Uranus dan dua bulan mengitari planet terjauh dari Matahari, Uranus. Tiga bulan yang baru ditemukan itu termasuk obyek paling redup yang pernah ditemukan di sekitar dua planet es raksasa tersebut menggunakan teleskop landas Bumi.
”Karena itu, dibutuhkan waktu untuk memproses citra yang diperoleh demi mengungkap keberadaan obyek samar tersebut,” kata Scott S Sheppard, peneliti dari Carnegie Science yang ikut menemukan dan memastikan keberadaan tiga bulan baru tersebut, Jumat (23/2/2024).
Baca juga: Hujan Intan Itu Nyata
Bulan baru Uranus itu diberi kode S/2023 U1. Dikutip dari Livescience, Selasa (27/2/2024), satelit alam Uranus ini ditemukan pada 4 November 2023 menggunakan teleskop Magellan di Observatorium Las Campanas milik Carnegie Science di Chile.
Hal ini merupakan bulan baru pertama yang ditemukan di sekeliling Uranus selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Adapun S/2023 U1 memiliki diameter 8 kilometer (km) dan menjadikannya sebagai bulan terkecil Uranus untuk saat ini. Ukuran tersebut juga menjadikan obyek ini sebagai salah satu satelit terkecil di Tata Surya.
Sebagai perbandingan, satelit Mars yang bernama Deimos memiliki diameter hanya 13 km. Obyek ini membutuhkan waktu 680 hari Bumi untuk satu kali mengelilingi Uranus.
Dibutuhkan waktu untuk memproses citra yang diperoleh demi mengungkap keberadaan obyek samar tersebut.
Penamaan bulan baru Uranus ini akan dilakukan nanti dan kemungkinan akan diambil dari nama-nama tokoh dalam drama sastra William Shakespeare seperti nama-nama bulan Uranus lain, seperti Titania, Oberon, dan Puck.
Sementara dua bulan baru Neptunus itu dinamai S/2021 N1 dan S/2002 N5. Obyek S/2002 N5 merupakan bulan yang lebih terang, berdiameter 23 km, dan butuh waktu hampir sembilan tahun Bumi untuk mengelilingi Neptunus.
Sementara S/2021 N1 adalah obyek yang lebih redup, memiliki diameter sekitar 14 km, dan memerlukan waktu hampir 27 tahun untuk memutari Neptunus.
Sama seperti nama-nama bulan Neptunus lainnya, dua bulan baru yang dimiliki planet terluar dari Matahari itu akan diberi nama-nama dewi laut Nereid yang berjumlah 50 buah. Nereid adalah anak-anak dari dewa laut Nereus dalam mitologi Yunani.
Baca juga: Venus, Kembaran Bumi yang Unik
”Orbit S/2002 N5 mengelilingi Neptunus ditentukan berdasarkan pengamatan pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Jika ditelusuri, orbit obyek ini sama dengan orbit obyek yang ditemukan dekat Neptunus pada 2003. Namun, obyek itu lalu hilang sebelum dikonfirmasi obyek itu mengorbit sebuah planet,” tambah Sheppard.
Tiga bulan baru di Tata Surya itu ditemukan dan dikonfirmasi menggunakan teleskop landas Bumi. Proses inilah yang menantang karena selain ukuran satelit itu yang kecil, cahayanya juga redup dan jaraknya dari bumi sangat jauh.
Ukuran kecil dan jarak jauh membuat perubahan pergerakan satelit-satelit baru Uranus dan Neptunus itu sulit dideteksi dari Bumi. Pergerakan benda-benda langit itu biasanya diketahui dengan cara membandingkan dengan posisi bintang dan galaksi-galaksi jauh yang ada di latar belakang.
Pergerakan bulan
Untuk mengetahui pergerakan bulan itu, astronom mengambil citra obyek dengan eksposur panjang dan menumpuknya hingga beberapa citra sehingga diperoleh citra dengan obyek latar belakang yang kabur. Penumpukan citra ini juga membuat gerak relatif obyek yang jadi perhatian utama terlihat lebih jelas.
Temuan ini membuat Uranus memiliki 28 bulan dan Neptunus 16 bulan. Namun, jumlah itu masih lebih sedikit dibanding jumlah bulan yang dimiliki Jupiter dan Saturnus, dua planet terbesar di Tata Surya.
Pada Februari 2023, IAU mengonfirmasi 12 bulan baru di sekitar Jupiter sehingga keseluruhan bulan yang dimiliki Jupiter mencapai 92 bulan. Namun, pada Mei 2023, IAU kembali mengonfirmasi 62 bulan di sekitar Saturnus sehingga planet bercincin itu memiliki 145 satelit.
Sebagian besar bulan-bulan Saturnus tersebut juga memiliki diameter yang kecil, hanya puluhan kilometer dan juga ditemukan menggunakan teleskop landas Bumi.
Selain itu, semua bulan baru Uranus dan Neptunus itu juga memiliki karakter orbit yang sama. Semua bulan baru itu memiliki jarak yang jauh dengan planet induk, orbitnya sangat elips, dan posisi orbitnya miring terhadap bidang edar planet mengelilingi Matahari.
Baca juga: Semburan Air di Bulan Saturnus ”Enceladus” Mengandung Materi Pemicu Kehidupan
Kondisi itu menunjukkan bulan-bulan baru tersebut tidak berasal dari lingkungan sekitar planet induk. Bulan-bulan baru itu kemungkinan besar terjebak oleh gaya gravitasi planet selama atau sesaat setelah Uranus dan Neptunus terbentuk di Tata Surya.