Bibit Siklon Tropis di Selatan Bali, Hujan Lebat Berpotensi Melanda Sebagian Jawa
Bibit siklon tropis di Samudera Hindia sebelah selatan Bali, memicu potensi hujan lebat di sebagian Jawa.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan keberadaan bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara atau sebelah selatan Bali. Fenomena ini memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto pada Jumat (23/2/2024) mengatakan, bibit siklon tropis yang merupakan Ex-Tropical Cyclon Lincoln terpantau di koordinat 17,9 derajat Lintang Selatan dan 115,2 derajat Bujur Timur. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan 30 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa.
”Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan aktivitas konvektif di perairan sebelah barat Australia. Berdasarkan analisis, angin perlapisan menunjukkan adanya sirkulasi siklonik pada lapisan bawah hingga menengah (850-500 mb),” kata Guswanto.
Menurut dia, kondisi atmosfer di sekitar Ex-TC Lincoln yang mendukung pertumbuhan kembali sistem ini di antaranya gelombang equatorial rossby secara spasial aktif di sekitar sistem. Sementara vertical wind shear atau angin geser vertikal dalam kategori lemah atau 5-10 knots, vortisitas yang kuat di lapisan bawah hingga menengah (850–500 hPa), divergensi lapisan atas dan konvergensi lapisan bawah dalam kategori kuat (15-25 s-1), serta berada pada perairan yang hangat (29-30oC) di Samudra Hindia.
"Data model menunjukkan bahwa Ex-TC Lincoln dalam 24 jam ke depan bergerak ke arah Barat Daya. Potensi Ex-TC Lincoln untuk kembali menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori tinggi, khususnya pada 6-12 jam ke depan,” kata Guswanto.
Menurut analisis BMKG, Ex-TC Lincoln ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan. Hujan dengan intensitas sedang-lebat akan terjadi di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu, bibit siklon ini juga bisa memicu tingginya gelombang laut. Prakirawan BMKG, Amryuda Mas Nalendra Jaya, menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat Laut dengan kecepatan 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Sumba.
Pergerakan angin ini memicu gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 m atau kategori moderat di perairan selatan Pulau Jawa, perairan selatan Pulau Bali hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten, dan Samudra Hindia selatan Pulau Sumba.
Sementara gelombang dengan ketinggian 2,5-4 m atau kategori tinggi berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Nusa Tenggara Barat.