Dalam Satu Dekade, Sudah 12.000 Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia
Pemerintah Australia telah mengirimkan belasan ribu mahasiswanya untuk belajar di Indonesia melalui New Colombo Plan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertukaran mahasiswa Australia untuk belajar atau magang ke Indonesia terus berkelanjutan melalui program New Colombo Plan. Beasiswa Pemerintah Australia ini diminati para mahasiswa yang ingin merasakan langsung hidup di negara-negara Indo Pasifik. Indonesia termasuk negara tujuan yang paling diminati.
Di acara perayaan 10 Tahun New Colombo Plan (NCP) di Kedutaan Besar Australia, Selasa (6/2/2024), di Jakarta, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Stephen Scott mengatakan, tidak hanya pelajar Indonesia yang berminat kuliah di Australia. Sebaliknya, mahasiswa Australia yang didukung Pemerintah Australia juga banyak memilih Indonesia sebagai negara tujuan belajar dan magang lewat beasiswa NCP.
Sejak 2014, sekitar 12.000 mahasiswa Australia ikut belajar di perguruan tinggi ataupun magang di industri/lembaga di Indonesia. Secara keseluruhan, sekitar 70.000 mahasiswa Australia datang ke sejumlah negara di Indo Pasifik.
Elizabeth Vu, mahasiswa Monash University, mengatakan, dirinya suka bertemu dengan orang-orang berlatar belakang berbeda. Ia mendapat beasiswa NCP di Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya serta mengikuti praktik sebagai profesional di bidang hukum. Kesempatan ini membuat dirinya bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat Indonesia.
Elizabeth terbuka untuk mengembangkan diri dan mengeksplorasi hidup di luar Australia. ”Termasuk jika ada kesempatan untuk kembali bekerja di Indonesia, saya terbuka saja. Semakin mengenal Indonesia, saya makin menyukai negara ini. Banyak kota lain yang ingin saya datangi, selain Jakarta dan Bandung,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Robert Haca, mahasiswa Curtin University yang berkesempatan menjalani praktikum sebagai profesional bisnis. Dari kampusnya, program belajar singkat di Indonesia ini diakui setara dengan dua satuan kredit semester.
”Namun, keuntungan yang saya dapat lebih dari sekadar pengakuan kredit semester. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dan memahami peluang kolaborasi bisnis Australia-Indonesia,” ujar Robert.
Program New Colombo Plan mendukung mahasiswa Australia untuk belajar dan magang di kawasan Indo-Pasifik, juga membangun pengetahuan dan pemahaman lintas budaya dari sejumlah negara di kawasan. ”Program NCP sudah memasuki satu dekade. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan transformatif bagi pelajar Australia untuk mengembangkan keahlian antarbudaya mereka, tetapi juga memungkinkan para pelajar Indonesia yang berinteraksi bersama mereka turut belajar tentang Australia dan keanekaragaman budaya kami,” kata Scott.
Ribuan alumnus NCP Australia yang memiliki pengalaman dan kemampuan berbahasa Indonesia kini telah bergabung dalam jaringan antarwarga yang mendasari hubungan Australia-Indonesia. Selain membangun hubungan perorangan, program NCP juga mendukung hubungan antara universitas, institusi, dan dunia usaha di Australia dan Indonesia.
Lebih lanjut Scott mengatakan, Australia dan Indonesia berada di satu kawasan. Kontribusi yang diberikan para mitra NCP sangat penting dalam membekali generasi pemimpin Australia berikutnya dengan keterampilan dan kesadaran lintas budaya yang dibutuhkan guna membantu kedua negara membentuk kawasan yang stabil dan sejahtera.
Indonesia diminati mahasiswa Australia karena selain sebagai negara besar dan negara tetangga, keragaman di Indonesia dinilai menarik dan memperkaya pengalaman para mahasiswa. ”Termasuk apakah negara tersebut baik untuk masa depan dan karier mereka,” kata Scott.
Beasiswa IISMA
Dukungan pemerintah untuk memberikan beasiswa mobilitas bagi mahasiswa S-1 belajar di perguruan tinggi atau negara lain, termasuk Australia, juga dikembangkan Indonesia lewat Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program IISMA yang dimulai tahun 2021 awalnya hanya menyediakan kuota untuk 1.000 mahasiswa. Lalu, pada 2022 tersedia kuota untuk 1.100 mahasiswa dan tahun 2023 kuotanya ditambah untuk 1.984 mahasiswa.
Ketua Program IISMA Rachmat Sriwijaya mengatakan, tahun 2024 ini kuota beasiswa IISMA ditingkatkan untuk 3.000 mahasiswa atau lebih, bahkan terbuka peluang pendanaan parsial antara mahasiswa yang memenuhi syarat dan pemerintah. Proses belajar sekitar satu semester di negara lain tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperdalam berbagai kompetensi, tetapi juga menyediakan ruang belajar di luar kampus dan tetap bernilai selaras dengan program studi.