Tim astronom internasional berhasil menemukan sebuah planet seukuran Bumi yang memiliki kedekatan dengan Matahari kita.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Sekelompok tim astronom internasional berhasil menemukan sebuah planet seukuran Bumi yang memiliki kedekatan dengan Matahari dan planet kita. Temuan planet ini memberikan peluang untuk mempelajari bagaimana sebuah planet berevolusi.
Temuan planet baruseukuran Bumi dijelaskan dalam studi yang diterbitkan minggu ini oleh The Astronomical Journal.Penelitian ini dipimpin astronom dari Universitas Wisconsin (UW)-Madison dan Universitas Florida, Amerika Serikat.
”Ini adalah planet yang berguna (bagi kehidupan) karena mungkin seperti masa awal Bumi,” kata Soares-Furtado, salah satu penulis laporan tersebut, yang juga calon profesor astronomi di UW-Madison dikutip dari situs resmi UW-Madison, Selasa (16/1/2024).
Sampai sejauh ini, para astronom telah mengumpulkan sejumlah informasi terkait planet seukuran Bumi tersebut. Planet ini dikenal sebagai HD 63433d dan merupakan planet ketiga yang ditemukan mengorbit di sekitar bintang bernama HD 63433. Planet ini juga sangat dekat dengan bintangnya dan menyelesaikan perjalanan kelilingnya setiap 4,2 hari.
Ini adalah planet yang berguna (bagi kehidupan) karena mungkin seperti masa awal Bumi.
Meski orbitnya sangat dekat, kata Soares-Furtado, para astronom dapat menggunakan data lanjutan untuk mencari bukti pelepasan gas. Data ini juga bisa digunakan untuk melihat hilangnya atmosfer yang dapat menjadi kendala penting dalam evolusi dunia terestrial.
Berdasarkan orbitnya, para astronom relatif yakin bahwa HD 63433d memiliki satu sisi yang selalu menghadap bintangnya.Suhu di sisi tersebut dapat mencapai 2.300 derajat fahrenheit atau 1.260 derajat celsius dan mungkin mengalir dengan lava. Sementara satu sisi sebaliknya tampak selalu gelap.
Tipe bintang
Selain itu, HD 63433 memiliki ukuran dan tipe bintang yang sama dengan matahari kita. Namun, usia bintang planet ini lebih muda dari matahari, yakni sekitar 400 juta tahun.
Bintang tersebut berjarak sekitar 73 tahun cahaya dari Matahari kita dan merupakan bagian dari kelompok bintang yang bergerak bersama dan membentuk konstelasiUrsa Majoratau rasi bintang beruang besar.
”Pada malam yang gelap di Madison, kita dapat melihat HD 63433 melalui teropong yang bagus. Planet ini berada di halaman belakang (sangat dekat) dengan matahari dan hal inilah yang menjadikannya menarik untuk dipelajari,” kata Soares-Furtado.
Juliette Becker, profesor astronomi di UW-Madison, menyebut ada banyak hal yang bisa dipelajari dari HD 63433d. Studi lebih lanjut diperlukan mengingat planet ini memiliki posisi letak yang unik.
Bintang muda planet ini yang terlihat dari belahan bumi utara dan selatan memungkinkan untuk diamati dengan Teleskop Besar Afrika Selatan atau Observatorium WIYN di Arizona.
Kemudian jarak bintang tersebut juga jauh lebih dekat dibandingkan dengan yang telah diteliti Soares-Furtado. Hal ini memberikan peluang untuk mengembangkan metode baru guna mempelajari gas yang keluar dari bagian dalam planet atau mengukur medan magnetnya
Penulis studi ini berkolaborasi dalam proyek perburuan planet yang disebut THYME. Pada tahun 2020, mereka menggunakan data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA untuk mengidentifikasi dua planet berukuran mini Neptunus yang mengorbit HD 63433.
Sejak saat itu, TESS melakukan empat pengamatan lagi pada bintang tersebut dan mengumpulkan data yang cukup bagi para peneliti untuk mendeteksi persilangan HD 63433d antara bintang ataupunsatelit.