Kompas.id Raih Penghargaan Media Terbaik Memberitakan Riset dan Inovasi
Kompas.id menerima penghargaan media terbaik dalam memberitakan atau mempromosikan riset dan inovasi di Indonesia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompas.id yang merupakan portal berita daring resmi dari harian Kompas menerima penghargaan sebagai media terbaik dalam memberitakan ataupun mempromosikan riset dan inovasi dari para peneliti di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam acara Anugerah Jurnalis dan Media BRIN 2023 di Gedung BJ Habibie, Kompleks BRIN, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
Penghargaan tersebut diberikan karena selama ini Kompas.id atau harian Kompas selalu memberikan ruang untuk memberitakan ataupun mempromosikan hasil riset dan inovasi dari para peneliti, termasuk BRIN.
Bahkan, Kompas juga memiliki rubrik Inovasi Iptek yang mengulas berbagai hasil riset dan inovasi dari peneliti ataupun akademisi.
Koordinator Komunikasi Publik BRIN Purnomo menyampaikan, acara Anugerah Jurnalis dan Media ini merupakan bentuk apresiasi BRIN kepada jurnalis yang selama ini sudah membantu dalam memublikasikan informasi terkait riset dan inovasi BRIN kepada publik.
”Dari dua media finalis lainnya, selama ini Kompas.id yang paling banyak mendukung kegiatan hasil riset dan inovasi BRIN untuk dipublikasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain Kompas.id, BRIN juga memberikan penghargaan pertama kepada jurnalis harian Kompas Pradipta Pandu atas karya artikel yang berjudul ”Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Ubi Jalar”.
Artikel yang terbit di Kompas.id pada 14 Agustus 2023 ini mengulas inovasi biopestisida dari cendawan sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman ubi jalar yang dikembangkan peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN.
Dari dua media finalis lainnya, selama ini Kompas.id yang paling banyak mendukung kegiatan hasil riset dan inovasi BRIN untuk dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurut Purnomo, artikel tersebut dipilih sebagai juara pertama setelah melalui proses penjurian oleh tiga juri profesional dan kompeten di bidangnya. Adapun kriteria yang dinilai ialah keterbacaan atau kemudahan masyarakat awam memahami tulisan yang dilihat dari pemilihan bahasa yang digunakan.
Komunikasi sains
Kriteria lain yang dinilai dan mendapat poin besar ialah ide serta gagasan yang diangkat. Kemudian kriteria terakhir ialah kedalaman substansi dari artikel tersebut.
”Salah satu faktor yang membuat warga sulit mengakses informasi riset dan inovasi ialah strategi komunikasi sains. Publikasi informasi riset dan informasi diharapkan lebih mudah dicerna masyarakat. Karena itu, kami akan terus menggandeng media untuk memublikasikan riset dan inovasi,” tuturnya.
Sebelumnya, Laksana Tri Handoko menyebut bahwa media massa berperan besar dalam menyampaikan informasi mengenai iptek kepada masyarakat. Ke depan, BRIN akan terus mengajak media untuk bersama-sama menggaungkan dan meningkatkan kepedulian terkait iptek kepada masyarakat.