Program Kuliah Satu Semester ke Luar Negeri Diperluas
Mahasiswa kini memiliki kesempatan untuk merasakan kuliah satu semester di luar negeri.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kesempatan mahasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di luar negeri selama satu semester lewat Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA untuk tahun 2024 diperluas. Seleksi mahasiswa dilakukan lewat tiga jalur, yakni reguler, afirmasi, dan co-funding untuk menjaring lebih dari 3.000 mahasiswa. Di tahun 2023 peserta yang mendapat beasiswa sebanyak 1.984 mahasiswa.
Sejak tahun 2021, program IISMA dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan kesempatan kepada lebih dari 4.000 mahasiswa Indonesia untuk belajar ke berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Program tersebut berfokus pada peningkatan kemampuan akademik dan kompetensi mahasiswa melalui pertukaran pelajar ke luar negeri.
”Mahasiswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna. Pada saat yang sama, mereka mengasah berbagai keterampilan yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian dan menyiapkan diri mengarungi dunia kerja selepas menamatkan pendidikan tinggi,” tutur Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Sejak diluncurkan, IISMA menjadi salah satu program favorit yang menarik minat ribuan mahasiswa serta ratusan mitra perguruan tinggi di luar negeri. Tren pendaftar mahasiswa di setiap tahunnya juga meningkat.
Pada tahun pertama penyelenggaraannya, terdapat 2.546 pendaftar program IISMA yang kemudian meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 7.501 pada 2022. Angka pendaftar tertinggi tercatat pada 2023, yakni 9.116 mahasiswa untuk jenjang sarjana dan diploma.
Melalui kegiatan pertukaran pelajar ini, lanjut Suning, mahasiswa peserta program IISMA tidak hanya mengembangkan kemampuan akademiknya, tetapi juga berperan sebagai duta bangsa yang mengenalkan budaya Indonesia. Pengalaman belajar di luar negeri akan menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berbagai perspektif baru dan memperkuat wawasan global sehingga nantinya para alumni IISMA bisa berkontribusi lebih banyak ketika kembali ke Tanah Air.
”Semua perspektif baru ini kami yakini bisa mendorong mahasiswa Indonesia untuk melakukan evaluasi mandiri dan melahirkan banyak ide serta inovasi baru yang akan berkontribusi bagi pembangunan negeri di masa yang akan datang,” ujar Suning.
Berkembang
Kepala Program IISMA Rachmat Sriwijaya mengatakan, program IISMA akan terus berkembang dengan mengoreksi beberapa hal yang perlu diperbaiki selama tiga tahun ini. Salah satunya, pendanaan bersama antara pemerintah dan peserta terpilih atau co-funding.
Ali Imrani Silalahi, mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe yang belajar di Selcuk University menyampaikan, dari kecil dirinya tinggal di pulau yang jauh dari pusat kota. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan mimpinya untuk belajar ke luar negeri, meskipun memiliki keterbatasan ekonomi.
Mahasiswa peserta program IISMA tidak hanya mengembangkan kemampuan akademiknya, tetapi juga berperan sebagai duta bangsa yang mengenalkan budaya Indonesia.
”Ketika saya mendengar ada Program IISMA, saya langsung mendaftar. Bagi saya, mengikuti program ini adalah langkah besar untuk mengubah hidup saya ke depannya untuk melihat dunia sebagai tempat dengan banyak kesempatan,” cerita Ali.
Suning menuturkan, dalam pelaksanaan program IISMA, Kemendikbudristek memperkuat peran Kantor Urusan Internasional (KUI). KUI berperan penting sebagai penghubung antara universitas di dalam negeri dengan mitra-mitra internasional di luar negeri. KUI merupakan garda terdepan dalam mengelola program-program mobilitas mahasiswa, pertukaran ilmu pengetahuan, dan kerja sama akademik lainnya yang melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dengan lembaga-lembaga di seluruh dunia.
”Kerja sama yang erat antara KUI dengan universitas mitra di luar negeri adalah kunci keberhasilan program IISMA,” ujar Suning.
Selain berpotensi memperkuat kerja sama di level perguruan tinggi, program IISMA juga telah terbukti menjadi peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk memperluas jejaring dan mengasah kompetensi.
Salah satu negara tujuan favorit mahasiswa program IISMA ialah Belanda. Pada pertengahan Desember, sebanyak 80 mahasiswa program IISMA diundang bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas. Ada delapan perguruan tinggi ternama di Belanda yang menerima mahasiswa IISMA Tahun 2023.
Mayerfas berharap mahasiswa yang saat ini mengikuti studi di berbagai perguruan tinggi ternama di Belanda dapat memanfaatkan kesempatan selama berada di Negeri Bunga Tulip. ”Sebagai mahasiswa terpilih, para mahasiswa juga diharapkan dapat mengambil manfaat dari materi dan pendekatan pembelajaran yang diperoleh, mengadaptasi kultur serta etos kerja orang Belanda yang efisien dan produktif, serta kehidupan sosial masyarakat Belanda yang sudah maju,” tuturnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag Agus Setiabudi menuturkan, perguruan tinggi tuan rumah di Belanda memberikan apresiasi dan menyampaikan rasa kagum atas tingginya kemampuan para mahasiswa program IISMA dalam beradaptasi dengan kehidupan kampus serta menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan.
”Mereka dapat menyatu dan berinteraksi secara aktif dengan masyarakat kampus dan mahasiswa internasional lainnya sehingga pembelajaran yang mereka peroleh tidak hanya diperoleh secara formal tetapi juga melalui interaksi sosial,” tutur Agus.
Selama menjalani studi di Belanda, mahasiswa yang belajar di universitas riset melaksanakan kegiatan akademik untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang tidak mereka peroleh di program studi dan universitas asal. Proses pembelajaran di Belanda yang berbasis masalah dan projek merupakan pengalaman baru yang dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan berpikir kritis para mahasiswa secara lebih baik.
Sementara itu, para mahasiswa yang melaksanakan program IISMA di perguruan tinggi sains terapan adalah merupakan mahasiswa yang berasal dari program vokasi. Selain mengikuti kegiatan perkuliahan, para mahasiswa juga melakukan kegiatan kunjungan industri dan melaksanakan proyek berbasis kebutuhan industri.