Sumber Gempa M 4,5 Brebes dan Tegal Belum Terpetakan
Gempa M 4,5 yang memicu kerusakan rumah di Brebes, Jawa Tengah, pada Jumat (15/12/2023) malam, bersumber dari jalur sesar yang belum terpetakan sebelumnya.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa bumi berkekuatan M 4,5 mengguncang Kabupaten Tegal dan Brebes, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (15/12/2023) malam pukul 21.24 WIB. Gempa di darat yang memicu kerusakan bangunan tersebut bersumber dari jalur patahan yang belum terpetakan sebelumnya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di 7.15 LS dan 108.86 BT atau 34 kilometer barat daya dari Kabupaten Tegal dengan kedalaman 10 km.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal melaporkan, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 5 detik. Banyak masyarakat sempat panik dan keluar rumah. Guncangan gempa juga dirasakan kuat di Kabupaten Brebes selama 3 hingga 5 detik.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Sabtu (16/12/2023), mengatakan, dua rumah warga di Kabupaten Brebes rusak akibat gempa ini. Dari dokumentasi yang diterima, kerusakan terlihat pada retakan dinding dan atap rumah yang roboh.
”Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut,” katanya.
Menurut dia, BPBD Kabupaten Tegal dan BPBD Kabupaten Brebes terus memonitor dan mendata kondisi dan dampak di lapangan.
Belum terpetakan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa di Tegal dan Brebes ini bersumber dari jalur sesar yang belum terpetakan. ”Wilayah Brebes, Kuningan, dan Cirebon merupakan kawasan tektonik aktif dan kompleks karena di wilayah ini terdapat beberapa struktur sesar aktif,” katanya.
Menurut Daryono, gempa Tegal-Brebes diawali gempa-gempa kecil sejak 12 dan 14 Desember 2023 dengan magnitudo M 2.5 dan M 2.9 yang tidak dirasakan masyarakat. Sementara gempa pada Jumat malam dengan magnitudo M 4,5 yang merusak beberapa rumah.
Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
”Gempa ini berdampak kerusakan beberapa bangunan rumah di wilayah Desa Citimbang dan Desa Kedumanis, Kecamatan Salem, Brebes. Hal ini disebabkan karena episentrum gempa berada di wilayah tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan M 4,2 terjadi di kawasan Tegal-Brebes pada 11 Desember 2020. Sekalipun kekuatan gempa relatif kecil, sumbernya cenderung dangkal. Lokasi gempa saat itu juga di darat pada jarak 28 km arah barat daya Brebes dengan kedalaman 5 km. Gempa saat itu diduga dipicu aktivitas Sesar Brebes.
Secara terpisah, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Muhamad Chomsul mengatakan, kendati pusat gempa di sekitar Tegal, dampak gempa timbul di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan. Setidaknya ada dua kecamatan yang melaporkan kerusakan bangunan akibat guncangan gempa, yakni Kecamatan Salem dan Bantarkawung (Kompas.id 16/12/2023).
”Di Kecamatan Salem terdapat satu rumah rusak sedang dan satu rumah rusak ringan di Desa Kadungmanis. Kemudian, masih di Salem juga, satu rumah di Desa Citimbang dilaporkan rusak ringan,” ucap Chomsul saat dihubungi, Sabtu (16/12/2023) pagi.
Sementara itu, di Kecamatan Bantarkawung, ada 2 rumah yang dilaporkan rusak ringan, 1 rumah di Desa Pengarasan dan 1 rumah di Desa Sindangwangi.
Chomsul menambahkan, di wilayah lain di Jateng, termasuk di pusat gempa di Kabupaten Tegal, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan ataupun korban. Hingga Sabtu pagi, BPBD dibantu sejumlah sukarelawan masih terus melakukan asesmen lebih lanjut terkait dampak gempa.