Paling Populer, ”Kecerdasan Buatan” Jadi Kata Tahun Ini
Badan Bahasa menetapkan ”kecerdasan buatan” atau ”kecerdasan artifisial” sebagai Kata Tahun Ini Tahun 2023.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Istilah kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan ditetapkan Badan Bahasa sebagai Kata Tahun Ini atau KTI Tahun 2023. Kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan merupakan padanan dari artificial intelligence, yang lebih dahulu populer diterjemahkan menjadi kecerdasan buatan.
Namun, pakar bidang Ilmu Teknologi Informasi dalam Sidang Komisi Istilah (SKI) Kedua Tahun 2021 bersepakat untuk menggunakan padanan kecerdasan artifisial karena mengikuti dokumen kebijakan nasional yang lebih dahulu muncul, yaitu Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045. Kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan didefinisikan sebagai program komputer dalam meniru kecerdasan manusia, seperti mengambil keputusan, menyediakan dasar penalaran, dan karakteristik manusia lainnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Adapun American Heritage Dictionary mendefinisikan kecerdasan artifisial dengan kemampuan komputer atau mesin lainnya untuk menjalankan aktivitas yang lazimnya dianggap membutuhkan kecerdasan tertentu.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Endang Aminudin Aziz, di Jakarta, Minggu (10/12/2023), mengatakan, ada beberapa alasan mengapa kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan dipilih sebagai KTI 2023, di antaranya adalah popularitas yang relatif tinggi, kebaruan, dan distribusi penggunaan di berbagai bidang. Pada 2023 muncul banyak perusahaan teknologi informasi yang meluncurkan produk berbasis kecerdasan artifisial untuk masyarakat.
”Salah satu yang menarik perhatian lebih masyarakat adalah ChatGPT. ChatGPT adalah program komputer yang dapat merespons pertanyaan dan menyediakan jawaban layaknya manusia,” kata Aminudin.
Berdasarkan pencarian Google untuk halaman berbahasa Indonesia selama setahun terakhir, kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan muncul dalam berbagai literatur digital. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kemunculan sebanyak 9.410 kali untuk kecerdasan artifisial dan 9.950.000 kali untuk kecerdasan buatan.
Baru-baru ini, empat lembaga Indonesia menandatangani kesepakatan dengan lembaga Singapura untuk berkolaborasi di bidang kecerdasan artifisial. Lembaga-lembaga Indonesia yang terlibat adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan (Korika), perusahaan pengembang alat kecerdasan artifisial, Glair.ai dan Datasaur.ai, yang keduanya didukung oleh perusahaan modal ventura GDP Venture. Kesepakatan ini muncul setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-10 dalam sidang umum UNESCO pada sesi pleno Sidang Umum Ke-42 di Paris pada 20 November 2023.
Di acara Taklimat Media: Kata Kita Tahun Ini dan Capaian Kinerja Badan Bahasa 2023, yang digelar Badan Bahasa, pekan lalu, Aminudin mengatakan Badan Bahasa memiliki tiga program prioritas yang telah dilakukan, antara lain pelindungan bahasa dan sastra; literasi kebahasaan dan kesastraan; serta internasionalisasi bahasa Indonesia. Ketiga program prioritas tersebut dilaksanakan dengan nilai dasar pelaksanaan program, yaitu fokus, berkelanjutan, dan kolaborasi.
Beberapa capaian kinerja tahun 2023 telah mengangkat muruah Badan Bahasa sebagai lembaga kebahasaan yang memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra. Ada juga penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia kepada M Tabrani, tokoh yang berasal dari Jawa Timur, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2023. Selain itu, capaian besar lainnya yang terjadi pada 2023 adalah ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023.
Sementara itu, Sekretaris Badan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin mengatakan, sebagai salah satu produk Badan Bahasa, KBBI, khususnya KBBI Daring, pada 2023 telah menembus 200 juta pencarian. Tepatnya pada 11 Maret 2023 pukul 10.20 WIB, angka pencarian pada laman KBBI Daring di kbbi.kemdikbud.go.id menyentuh angka 200 juta.
Selain itu, dalam hal keilmuan, Badan Bahasa berhasil menerbitkan edisi spesial Lexicography: Journal of Asialex (terindeks Scopus) dengan tema ”Indonesian Lexicography”. Pada tahun ini pula, bersamaan dengan acara Seminar Leksikografi Indonesia, Badan Bahasa meluncurkan dua kamus bidang ilmu pertahanan, yaitu Kamus Strategi Pertahanan Udara dan Kamus Damai dan Resolusi Konflik. Selain itu, informasi etimologi, pelafalan, dan penulisan yang sudah sesuai dengan kaidah terbaru, perbaikan definisi, dan aplikasi kompilasi kamus telah disempurnakan dalam peluncuran KBBI VI pada 28 Oktober 2023.
Terkait dengan Indeks Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2023, sejumlah 88,07 persen, mengalami kenaikan dari data tahun sebelumnya, yakni 81,02 persen. Tim UKBI telah melayani 252.110 peserta uji dari Januari-November 2023. Pada tahun ini tim UKBI telah meyusun 700 butir soal UKBI Adaptif Merdeka.
Internasionalisasi bahasa Indonesia
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia, kata Aminudin, terus dilakukan oleh Badan Bahasa. Saat ini, tercatat sebanyak 54 negara terfasilitasi program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), 523 lembaga penyelenggara program BIPA, 172.029 orang pemelajar BIPA, serta 1.857 penugasan pengajar BIPA. Selain itu, pemerintah melalui Badan Bahasa mengusulkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa resmi pada Sidang Umum (General Conference) UNESCO. Upaya ini telah membuahkan hasil dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pada sidang umum UNESCO pada 20 November 2023.
Upaya lain yang dilakukan oleh Badan Bahasa dalam internasionalisasi bahasa Indonesia adalah dengan pemberian dukungan dan partisipasi dalam KTT ASEAN 2023. Badan Bahasa menerbitkan buku Cerita Anak ASEAN dari 11 negara anggota ASEAN yang ditulis dalam bahasa negara anggota ASEAN dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dijadikan buah tangan dari Badan Bahasa Kemendikbudristek untuk para delegasi dalam pertemuan KTT ASEAN Tahun 2023.