Rektor Baru Unika Atma Jaya Yuda Turana: Kolaborasi adalah Kunci
Perguruan tinggi perlu memperkuat kolaborasi multidisiplin untuk melahirkan inovasi revolusioner yang berkelanjutan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kolaborasi lintas disiplin ilmu di perguruan tinggi kini semakin penting untuk mencapai keunggulan akademik dan solusi yang berkelanjutan. Kolaborasi lintas disiplin memungkinkan kita melihat masalah dari berbagai perspektif dan mendorong terciptanya inovasi yang revolusioner serta membuka pintu penemuan solusi yang lebih kreatif dan efektif.
”Dalam dunia global saat ini tidak ada satu pun institusi yang unggul pada semua hal. Karena itu, untuk menjadi unggul di tingkat nasional dan internasional, perlu kolaborasi lintas disiplin serta fokus pada satu atau dua keunggulan utama,” kata Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Yuda Turana di dalam pidato pelantikan dirinya sebagai Rektor Unika Atma Jaya periode 2023-2027 Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Yuda, yang juga Guru Besar Ilmu Neurologi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, menggantikan rektor sebelumnya, Agustinus Prasetyantoko, yang selama delapan tahun terakhir memimpin universitas tersebut. Hadir di acara pelantikan, antara lain, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Asisten Khusus Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan, dan Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya Ignatius Kardinal Suharyo.
Untuk mewujudkan Unika Atma Jaya sebagai pusat inovasi dan pengetahuan yang berkualitas tinggi serta mampu menciptakan solusi efektif dan berkelanjutan, kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci. Inovasi yang muncul dari kolaborasi lintas disiplin ilmu berpotensi untuk mengubah cara kita mendekati, memahami, dan memecahkan masalah dalam dunia nyata.
”Dengan bekerja sama antardisiplin (ilmu), kita juga dapat menghasilkan penelitian yang relevan dan solusi yang lebih pragmatis terhadap masalah-masalah yang kompleks dan multidimensional,” kata peraih Academic Leader 2023 bidang kesehatan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut.
Penguatan kolaborasi multidisiplin ilmu di Unika Atma Jaya penting untuk menjawab isu tentang keberlanjutan atau sustainability. Unika Atma Jaya mendorong riset dan inovasi terkait aspek teknologi ataupun analisis kebijakan yang berkelanjutan. Inovasi dibutuhkan untuk mendukung perubahan positif dalam menjaga bumi ini bagi generasi mendatang.
Karena itulah, para mahasiswa perlu difasilitasi lewat program keterlibatan aktif dalam masyarakat, mempromosikan semangat kesukarelaan, membangun kesadaran akan isu-isu sosial, mempromosikan aspek ekonomi yang berkelanjutan, dan tidak akan merusak lingkungan, serta ketimpangan sosial. ”Akan diupayakan adanya integrasi pendidikan berkelanjutan agar mahasiswa dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memimpin perubahan positif di dunia kerja,” kata Yuda.
Sementara itu, Ketua Yayasan Atma Jaya Linus M Setiadi mengatakan, perguruan tinggi di mana pun kini dipaksa untuk bertahan dan beradaptasi di tengah pukulan finansial karena menurunnya jumlah mahasiswa, terutama di perguruan tinggi swasta. Namun, yayasan tetap mendukung kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan agar bisa terus berjalan dan ditingkatkan dengan membangun kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam semangat yang sama, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul.
”Yayasan Atma Jaya memberikan amanah khusus bagi rektor baru untuk meningkatkan keunggulan daya saing kampus ke jenjang lebih tinggi lagi di level regional,” kata Linus.
Unika Atma Jaya kini telah meraih akreditasi unggul. Di tingkat internasional, dalam perankingan QS World University Ranking Tahun 2022, Unika Atma Jaya masuk di peringkat ke-1.201-1.400 dunia.
Peningkatan status menjadi universitas unggul merupakan bukti nyata konsistensi dan transformasi di Unika Atma Jaya yang berlangsung selama ini telah berjalan baik. Dengan demikian, Unika Atma Jaya memiliki keistimewaan untuk memberikan sumbangan pemikiran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat lebih baik lagi, lebih mendalam dan berkualitas.
”Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul harus diwujudkan secara serius. Terlebih untuk memenuhi visi Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Unika Atma Jaya secara konsisten bersama-sama pemerintah dan kalangan industri akan terus meningkatkan pertumbuhan intelektual masyarakat dengan memperkuat keunggulan di pendidikan, kesehatan, dan pembangunan karakter bangsa,” kata Linus.
Namun, kata Linus, kebijakan pemberian akses pendidikan tinggi berkualitas yang luas kepada masyarakat memiliki catatan yang krusial, yaitu ketika proses penerimaan mahasiswa baru justru saat ini memprihatinkan dan hanya menguntungkan kelompok perguruan tinggi tertentu. Situasi tersebut memerlukan perhatian serius pemerintah agar integritas pendidikan tinggi di Indonesia tetap terjaga dengan baik.