logo Kompas.id
HumanioraPandemi Sunyi Resistensi...
Iklan

Pandemi Sunyi Resistensi Antimikroba

Antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa. Namun, penggunaannya yang berlebihan telah menciptakan kuman-kuman super yang semakin sulit dilawan.

Oleh
AHMAD ARIF
· 5 menit baca
Peneliti dari Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, Senin (3/2/2020), menunjukkan hasil penelitiannya, yaitu temuan antibiotik alami, terbuat dari bakteri laut.
DAHLIA IRAWATI

Peneliti dari Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, Senin (3/2/2020), menunjukkan hasil penelitiannya, yaitu temuan antibiotik alami, terbuat dari bakteri laut.

Antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa dan meningkatkan rata-rata umur manusia hingga 23 tahun. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan telah menciptakan kuman-kuman super, yang semakin sulit diobati, bahkan dalam beberapa kasus tidak mungkin diobati lagi.

Baru pada akhir abad ke-19 para ilmuwan mulai mengamati cara kerja bahan kimia antibakteri. Paul Ehrlich, dokter dari Jerman, mencatat bahwa zat kimia tertentu mewarnai beberapa sel bakteri tetapi tidak mewarnai sel bakteri lainnya. Ia menyimpulkan, dimungkinkan untuk menciptakan zat yang dapat membunuh bakteri tertentu tanpa merugikan sel lain.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000