Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 menjadi tempat penting untuk mendeteksi talenta-talenta muda bangsa.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JATINANGOR, KOMPAS — Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas ke-36 berlangsung pada 26-30 November 2023 di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Kompetisi bergengsi ini menjadi ajang berharga untuk mendeteksi talenta muda di seluruh Indonesia.
Pimnas adalah forum pertemuan ilmiah mahasiswa yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI); Pusat Prestasi Nasional; serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pimnas ke-36 mengusung tema ”Mempersiapkan mahasiswa Indonesia yang berorientasi ke masa depan menjadi lulusan unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing, dan berkarakter”.
Ketua Umum Pimnas ke-36 Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, sebanyak 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari 106 perguruan tinggi seluruh Indonesia mengikuti Pimnas ke-36 ini. Para peserta terjaring dari hasil seleksi 5.102 proposal PKM yang didanai.
”Dari sisi peserta, hadir 2.411 peserta, 475 dosen pendamping, dan 117 ofisial yang datang di kampus ini. Saat ini ada 77 juri dari berbagai perguruan tinggi yang hadir,” kata Arief yang juga menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad dalam acara pembukaan Pimnas ke-36.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta Kemendikbudristek Tatang Muttaqin mengatakan, Pimnas menjadi ajang penting untuk memilih calon talenta-talenta terbaik dari seluruh Indonesia. Saat ini sistem informasi manajemen talenta nasional sudah mencapai 60.000 orang dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
”Satu hal penting dalam pengembangan talenta adalah sistem dan mekanisme seleksi yang jujur dan kredibel. Saya bangga dan senang melihat jumlah dan representasi dari 106 perguruan tinggi yang hadir yang merepresentasikan Indonesia dari ujung Aceh sampai Papua. Penting bagaimana seluruh universitas bisa terwakili dalam acara-acara tingkat nasional,” kata Tatang.
Tatang menambahkan, nama peserta Pimnas sudah masuk dalam sistem informasi talenta sekalipun mereka belum berhasil mendapatkan medali dalam kompetisi ini. ”Perguruan tinggi dan beragam kesempatan beasiswa tersedia untuk adik-adik sekalian. Pimnas adalah bagian awal, bukan terminal akhir untuk menjadi talenta riset dan inovasi,” ujarnya.
Menurut Tatang, setelah Kemendikbudristek mengidentifikasi talenta di berbagai perguruan tinggi dan sekolah, kementerian akan menyampaikannya kepada 11 anggota dari gugus tugas manajemen talenta nasional. Gugus tugas ini dipimpin oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Kesempatan berjejaring
Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti berharap Pimnas bisa menjadi ajang persahabatan bagi seluruh mahasiswa yang hadir. ”Kalau persahabatan kuat dan karya ilmiah hebat, maka seluruh peserta akan menjadi SDM bertalenta dan pemimpin Indonesia unggul di masa depan,” tuturnya.
Rina menuturkan, Unpad berusaha menjadi tuan rumah yang baik setelah lama tidak menjadi tempat penyelenggaraan Pimnas. ”Kami ingin jalinan persahabatan tidak berhenti di sini. Konektivitas kita terus berlanjut dan Unpad akan belajar banyak dari semua karya ilmiah yang dipresentasikan,” kata Rina.
Guru Besar UII Yogyakarta sekaligus juri Pimnas 2023 Akhmad Fauzy sepakat, Pimnas membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah dan mempertajam wawasan serta meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan iptek dan seni. Selain itu, ajang ini juga mempererat kerja sama akademik dan tali persaudaraan dalam bingkai NKRI. ”Selamat berkompetisi,” kata Akhmad.