Dalam mencari sekolah swasta terbaik, orangtua perlu menggali informasi selengkap-lengkapnya. Tak cuma itu, selain menyiapkan uang, orangtua juga perlu memperhatikan persiapan anak untuk mengikuti seleksi.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO, ELSA EMIRIA LEBA, FRANS PATI HERIN, BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·4 menit baca
Kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Dasar Kristen 6 Penabur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (23/10/2023). Sekolah ini tidak hanya mengutamakan kemampuan akademis, tetapi juga pendidikan iman siswa.
Wieke Yunita mencari informasi hingga ke 11 sekolah demi memilih tempat pendidikan terbaik untuk anaknya. Dengan berbagai pertimbangan, wanita 37 tahun ini akhirnya menyekolahkan anaknya di sekolah Badan Pendidikan Kristen atau BPK Penabur. Kini, anaknya, Josephine Alexandra (11), duduk di kelas VII SMP Kristen 4 Penabur, sedangkan adiknya, Jocelyn Kayla (10), di kelas V SD Kristen 6 Penabur.
Wieke memilih memasukkan anaknya ke BPK Penabur karena sekolah itu juga mengajarkan pendidikan iman siswa sejalan dengan pengajaran akademis. ”Jadi, saya kaget. Dulu, kan, terkenalnya Penabur itu akademiknya tinggi. Ternyata justru seimbang antara keimanan dan akademiknya,” ujar Wieke saat ditemui di Jakarta, Senin (23/10/2023).
Ia sangat bangga terhadap kedua anaknya yang bisa meraih penghargaan karakter terbaik di sekolah, sekaligus menjuarai olimpiade matematika. Mereka tidak hanya pintar dalam kemampuan akademis, tetapi juga berperilaku sopan dan sayang kepada orangtua.
Wieke yang seorang bankir juga menyarankan kepada orangtua untuk menyiapkan dana pendidikan anak dengan perencanaan yang baik, termasuk mengantisipasi inflasi biaya pendidikan. ”Jadi, kalau tidak direncanakan untuk ditabung, itu tidak mungkin,” katanya.
Menurut dia, orangtua sebaiknya menyiapkan dana pendidikan sebelum menikah. Idealnya 30 persen dari gaji.
Dionisius Mursito Wardoyo, Koordinator Panitia Seleksi Penerimaan Siswa Baru SMP Kolese Kanisius, mengungkapkan, dana pendidikan anak harus disiapkan jauh-jauh hari. Sekolah swasta dikenal mahal karena biaya yang dibutuhkan juga besar demi memberikan kualitas terbaik.
Selain mempersiapkan keuangan, orangtua harus mendorong anaknya untuk aktif di jenjang sekolah sebelumnya, seperti menjadi pengurus kelas. Sebab, Kolese Kanisius memilih anak yang pintar, sehat, berbakat, bisa bersosialisasi, dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Tujuan sekolah
Tari SandjojoKetua Yayasan Cinta Keluarga dan Direktur Akademik Sekolah Cikal, menuturkan, orangtua harus memperhatikan dua hal dalam memilih sekolah. Hal pertama adalah tujuan anak bersekolah, yaitu mereka ingin anak mereka menjadi orang seperti apa, misalnya mandiri, toleran, atau bertanggung jawab.
”Kalau mau anak mandiri, coba cari sekolah yang punya banyak kegiatan field trip atau live in di daerah,” ujarnya.
Setelah itu, menurut Tari, orangtua perlu betul-betul memperhatikan kurikulum sekolah. Ia kerap menemukan orangtua yang hanya memilih sekolah karena mengikuti tren atau termakan promosi media sosial. Alhasil, banyak yang mempertanyakan program sekolah ketika proses pembelajaran telah berlangsung.
Orangtua mesti melakukan riset sebelum memutuskan anak bersekolah. ”Orangtua harus betul-betul ke sekolah untuk berbicara dengan kepala sekolah atau koordinator kurikulum dan melihat suasana interaksi sekolah. Bagi orangtua yang bekerja, penting agar anak mereka juga merasa nyaman di sekolah seperti di rumah. Kalau perlu bawa anak,” kata Tari.
Ketua III Yayasan Satya Bhakti Suster Moekti Gondosasmito OSU yang mengelola sekolah Santa Ursula mengatakan, untuk menjadi siswa di sana, murid tidak harus beragama Katolik. Kendati bernapaskan pendidikan Kristiani, sekolah ini membuka diri untuk murid dari berbagai agama.
Moekti menambahkan, untuk bisa diterima di sekolah ini tentu calon siswa harus menembus berbagai tes seleksi. Selain itu, pihak sekolah juga akan mewawancarai calon siswa untuk melihat kesungguhan dan keinginannya belajar. Tak hanya itu, orangtua perlu menunjukkan komitmen dan kemauan untuk bekerja sama dengan nilai-nilai dan metode pendidikan di sekolah.
”Kami meyakini, bila siswa belajar dengan baik dan orangtua bisa kooperatif dalam proses pendidikan, lulusan dari sekolah ini bisa memberikan dampak positif di masyarakat, di mana pun mereka berada,” ujar Moekti.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Labschool Kebayoran Ramdhani Purnomo menjelaskan, ada dua jalur masuk SMP Labschool Kebayoran, yakni jalur tes dan jalur prestasi.
”Orangtua sudah mulai banyak tanya sejak bulan Oktober ini, baik langsung ke sekolah, layanan Whatsapp, dan medsos. Kami biasanya memilih siswa yang memiliki nilai akademis baik atau pernah menang kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau kegiatan lomba kementerian,” kata Ramdhani.
Proses tes berlangsung secara komputerisasi. Murid harus menjawab soal terkait kemampuan numerasi, literasi, ilmu alam, dan ilmu sosial. Kebanyakan soal adalah materi sekolah dasar dari kelas V dan VI. ”Anak-anak bisa memperkuat pembelajaran materi tersebut,” ujarnya.
Praktisi pendidikan St Kartono menyarankan kepada orangtua calon murid baru agar mencari informasi selengkap mungkin dari iklan, keluarga, teman, dan alumni. Profil lulusan perlu menjadi pertimbangan. Sebaiknya sekolah yang dicari lebih dari satu agar orangtua punya banyak pilihan.
Setelah menentukan sekolah yang dituju, calon murid baru harus mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi penerimaan. Khusus jenjang SMP atau SMA, tahap ini memerlukan persiapan fisik dan materi pelajaran. ”Juga lancar bicara saat wawancara dan penguasaan informasi keluarga,” katanya.
Persiapan seleksi harus dilakukan sungguh-sungguh agar anak bisa diterima. Sekolah swasta, terutama sekolah favorit, menjadi incaran banyak orang sehingga persaingannya pun cukup ketat. Di sisi lain, kuota yang tersedia terbatas.
Tingginya persaingan terkadang mendorong banyak orangtua melewati ”pintu belakang” untuk memasukkan anak mereka ke sekolah. Caranya dengan mendekati guru-guru hingga ketua yayasan. Bahkan, ada yang berupaya memengaruhi dengan menawarkan uang. Dipastikan, sekolah yang berintegritas akan menolak cara-cara seperti itu.