Pendidikan vokasi tidak hanya menyiapkan sumber daya manusia siap kerja, tetapi juga para talenta yang berinovasi dan menciptakan karya.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Potensi pendidikan vokasi untuk mendukung agenda pertumbuhan ekonomi bangsa terus dimunculkan. Karya-karya dan talenta dari pendidikan vokasi yang masih terpendam dibawa ke berbagai pameran industri dan perdagangan tingkat nasional serta internasional guna mencari peluang kolaborasi dan relevansi.
Untuk pertama kali di tahun 2023 ini, pendidikan vokasi jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi dilibatkan di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan. Pameran ini diikuti perusahaan-perusahaan nasional dan dihadiri banyak calon pembeli dari dalam dan luar negeri.
Keterlibatan pendidikan vokasi di forum TEI 2023 mengacu pada kesuksesan para talenta pendidikan vokasi bidang fashion saat pergelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. Para pelaku industri tekstil dan fashion antusias melihat kemampuan para talenta pendidikan vokasi menghasilkan karya-karya desain yang berkualitas sehingga mereka membuka peluang sejumlah pendidikan vokasi untuk terlibat kembali di ajang JMFW 2024.
”Eksistensi dan potensi pendidikan vokasi yang relevan atau selaras dengan agenda ekonomi harus ditunjukkan. Untuk itu, pendidikan vokasi harus tahu suasana, kriteria, tren, dan perbincangan yang terjadi di komunitas-komunitas industri sesuai bidangnya,” kata Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda dalam diskusi Road to TEI 2023 dan JMFW 2024, di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Menurut Uuf, pendidikan vokasi berpotensi besar menjadi bagian dari ekosistem perdagangan bersama industri dalam negeri ataupun global. Karena itu, kolaborasi melalui program-program penguatan kemitraan dan penyelarasan terus dikuatkan.
”Keikutsertaan satuan pendidikan vokasi dalam TEI dan JMFW juga dapat mengembangkan lebih lanjut potensi produk hasil dari satuan pendidikan vokasi,” ujarnya.
Keterhubungan
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid mengatakan, TEI 2023 diselenggarakan untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional melalui berbagai potensi kekayaan alam, kreativitas, dan budaya. Ajang TEI menghadirkan berbagai bentuk produk, mulai dari sektor industri, pertambangan, pertanian, hingga kerajinan dari pemasok produk yang terjamin di dunia internasional.
TEI ingin mengakomodasi ekosistem ekspor sehingga akan ada tujuh zona produk, yaitu food & beverages; home living, digital & services; beauty & personal care; chemical, energy & industrial product; medical equipment & healthcare; fashion; dan textile & accessories. Pada tahun ini, TEI 2023 mengusung tema ”Sustainable Trade for Global Economic Resilience”. Sebagai bagian dari lingkaran pameran internasional dan yang terbesar di Tanah Air, TEI mempertemukan industri dengan pembeli-pembeli internasional.
”Pada ekosistem tersebut, ada supplier dan buyer serta sumber daya manusia yang unggul untuk mengisi proses tersebut. Pendidikan vokasi bertugas untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas. Seluruh zona dapat terkoneksi dengan pendidikan vokasi sehingga industri mulai menyadari potensi pendidikan vokasi,” ucapnya.
Miftah juga mengapresiasi keikutsertaan satuan pendidikan vokasi pada JMFW 2023. Menurut dia, koleksi busana rancangan desainer dari satuan pendidikan vokasi yang diperagakan di panggung JMFW sangat impresif dan layak bersanding dengan koleksi-koleksi dari brand terkenal. Untuk itu, pihaknya kembali memberikan kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi dalam parade pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi berpotensi besar menjadi bagian dari ekosistem perdagangan bersama industri dalam negeri ataupun global.
Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Nunung Martina mengatakan, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) yang kian berkembang di pendidikan vokasi mendorong banyak karya yang dihasilkan, yang sebenarnya berpotensi ekonomi. Salah satu karya unggulan dari PNJ yang akan dipamerkan di ajang TEI 2023 adalah genteng dari limbah plastik.
Nunung menjelaskan, produk genteng dari limbah plastik yang dipamerkan pada TEI 2023 merupakan hasil inovasi teknologi ramah lingkungan dari bahan alam. Inovasi ini merupakan hasil dari program Matching Fund dengan memanfaatkan limbah plastik kresek dari Bantar Gebang.
Plastik ini jarang tersentuh oleh para pemulung sehingga bisa dimanfaatkan. Dengan dicampur bahan lain yang mendukung, material ini dapat menghasilkan inovasi genteng plastik yang aman untuk daerah rawan gempa bumi.
Rina Kurniawati, siswa SMKN 1 Batu, Malang, terpilih untuk menampikan desain busana di ajang JMFW 2024. Rina bersama tim menjadi bagian dari 72 looks karya dari 12 satuan pendidikan vokasi.
”Saya bahagia dapat turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini. Dukungan yang diberikan sekolah pun sangat membantu penciptaan produk yang akan dipamerkan. Saya dan teman-teman sangat bangga karena ikut serta dalam panggung JMFW 2024,” ujar Rina.
Direncanakan, timnya akan membawa enam desain baju dengan motif batik yang menggambarkan paralayang. Sekolah pun sangat mendukung dengan waktu dan bahan-bahan yang diberikan.
Adapun satuan Pendidikan Vokasi yang akan turut berpartisipasi dalam TEI yaitu SMK RUS Kudus dengan produk 3D LED Advertising, SMKN 5 Malang dengan produk Vintage Speaker dan Electric Vintage Motorbike, Politeknik Astra dengan produk Automated Guided Vehicle dan IoT-based Smart Factory, Politeknik Negeri Batam dengan produk VR Pre Flight Pesawat Terbang Cesna dan Interactive Game by Hololens, Politeknik Negeri Jakarta dengan produk Genteng Limbah Plastik, dan Politeknik Media Kreatif dengan produk Busana dari masker dan tekstil bekas serta bioplastik ramah lingkungan dari Nata de coco.
Sementara itu, di parade vokasi JMFW 2024 yang merupakan bagian dari TEI, ditampilkan rancangan busana dari SMKN 1 Batu, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, SMKN 1 Kasreman, SMK Syubbanul Wathon, SMK NU Banat Kudus, SMK NU 2 Kedungpring, SMKN 3 Magelang, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, ISWI Fashion Academy Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartini Semarang, dan Universitas Kristen Maranatha.