Persoalan Kesejahteraan Dokter Muda Perlu Segera Dituntaskan
Masalah kesejahteraan dokter muda yang terkadang tidak sesuai UMR dan timpang di daerah terpencil perlu segera dicarikan solusinya.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penanganan masalah kesejahteraan dan perlindungan dokter muda di Indonesia perlu segera dituntaskan. Selain kerja sama berbagai pihak, komunikasi antardokter demi tercapainya solidaritas yang lebih kuat juga perlu ditingkatkan.
Ketua Junior Doctors Network (JDN) Indonesia Tommy Dharmawan mengatakan, banyak sekali permasalahan kesejahteraan yang dihadapi para dokter, khususnya dokter muda di bawah usia 40 tahun. Di antaranya, honor di bawah upah minimum regional (UMR), adanya isu perundungan yang dialami para dokter muda, serta kurangnya perlindungan bagi dokter yang bertugas di daerah terpencil. Ketimpangan tunjangan dan gaji juga menjadi alasan beberapa dokter muda menolak bertugas di daerah terpencil.
Adapun jumlah dokter muda berusia di bawah 40 tahun di Indonesia saat ini mencapai 40 persen dari jumlah seluruh dokter di Indonesia.
”Terkait masalah ketimpangan kesejahteraan para dokter muda, kami akan membuat forum komunikasi dan advokasi. Para dokter muda perlu bersuara agar haknya terpenuhi,” kata Tommy setelah pelantikan kepengurusan baru JDN Indonesia, Minggu (30/7/2023), di Jakarta.
Beberapa program unggulan lain yang akan dijalankan JDN Indonesia untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi para dokter muda meliputi jelajah Nusantara, kemah kepemimpinan, kompetisi olahraga dan seni antarwilayah, forum komunikasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan internsip, serta hotline pengaduan kasus perundungan.
Terkait gaji dokter muda yang minim, melalui keterangan resminya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, struktur gaji merupakan salah satu penyebab ketimpangan pendapatan dokter. Untuk itu, perlu restrukturisasi mekanisme gaji. Ia memahami selama ini ekspektasi para dokter tentu memiliki pendapatan yang tinggi. Akan tetapi, pendapatan yang diterima justru jauh di bawah ekspektasi mereka.
”Oleh karena itu, sistem pendapatan para dokter harus diperbaiki. Setidaknya, pendapatan mereka harus merata. Misalnya, dokter yang mengabdi di daerah terpencil jangan sampai pendapatannya ikutan kecil. Perlu ada penetapan gaji untuk profesi ini. Sebab, idealnya memang harus ada pendapatan pasti yang diterima para dokter,” ujar Budi.
Budi mengakui, data pendapatan dokter saat ini belum baik. Dia juga belum bisa memastikan rumah sakit mana saja yang menggaji dokternya di bawah standar. Kementerian Kesehatan mulai melakukan reformasi di berbagai rumah sakit vertikal untuk menangani kasus tersebut.
Terkait masalah ketimpangan kesejahteraan para dokter muda, kami akan membuat forum komunikasi dan advokasi. Para dokter muda perlu bersuara agar haknya terpenuhi.
Etika dan solidaritas
Tommy mengatakan, etika dan solidaritas juga sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, baik terhadap pasien, pengajar, maupun sesama dokter. Perlu peningkatan komunikasi demi tercapainya solidaritas yang lebih kuat di antara para dokter muda ataupun dokter senior. Hal ini bisa menjadi salah satu upaya mencegah perundungan.
”Para dokter muda di bawah naungan JDN Indonesia harus solid. Kesantunan di antara para dokter muda harus terus dipelihara,” ujar Tommy.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Moh Adib Khumaidi menyampaikan, agar solidaritas yang kuat di antara dokter-dokter muda Indonesia terbentuk, komunikasi perlu ditingkatkan. Selain itu, diskusi serta advokasi berbagai isu yang berkembang pascapandemi menjadikan silaturahmi nasional penting digelar untuk merumuskan berbagai usulan kebijakan yang relevan.
”Regenerasi sesuai dengan tata laksana organisasi menjadi bagian yang penting dalam semangat membangun JDN Indonesia yang lebih baik di masa depan,” kata Adib.
Adapun JDN Indonesia bertujuan menjaid wadah pemberdayaan dokter muda untuk bekerja sama mewujudkan Indonesia yang lebih sehat melalui edukasi, advokasi, serta kolaborasi nasional dan internasional. JDN Indonesia menginduk pada Junior Doctors Network World Medical Association (JDN-WMA). Keanggotaannya merupakan delegasi resmi Ikatan Dokter Indonesia mewakili Indonesia.