Musisi Kunto Aji menilai bahwa musisi juga harus punya latar belakang pendidikan yang baik. Sebab, ini akan memengaruhi kualitas karya musisi.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
Musisi tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Musisi dengan latar pendidikan tinggi atau yang punya pengetahuan akan macam-macam hal diyakini punya modal spesial dalam berkarya. Pendidikan dapat memengaruhi kualitas musik yang dihasilkan.
Begitu kata musisi Kunto Aji. ”Pendidikan itu penting. Musik yang dihasilkan orang-orang dengan tingkat pendidikan yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula sehingga bermanfaat untuk penggemarnya,” ucap Kunto di Jakarta, Sabtu (29/7/2023), seusai pentas di festival pendidikan Belajaraya 2023.
Kunto lantas mempraktikkan prinsip itu lewat album keduanya yang bertajuk Mantra Mantra. Lagu di album itu adalah hasil eksperimen Kunto terhadap frekuensi suara. Pesan yang disampaikan dengan frekuensi tertentu diyakini mampu membuatnya mudah dipahami dan diinternalisasi para pendengar.
Musisi lulusan Akademi Akuntansi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (YKPN) ini merujuk ke frekuensi 396 hertz (Hz) atau solfeggio frequencies. Suara dengan frekuensi ini disebut punya daya untuk memulihkan serta meningkatkan kesadaran pendengar. Frekuensi ini juga diasosiasikan dengan kenyamanan, ketenangan, dan kondisi mental yang positif.
”Manusia itu 80 persennya air. Jadi, kita sangat resonate dengan frekuensi,” kata Kunto.
Adapun Mantra Mantra banyak bicara soal kesehatan mental, seperti penerimaan diri, pelepasan ikatan diri dengan hal yang bersifat duniawi, serta pengampunan. Dengan frekuensi suara yang menenangkan, Kunto berharap pesan dari lagu-lagunya dapat masuk ke hati pendengar. Ia juga berharap para pendengar menemukan ketenangan batin dari karyanya.