logo Kompas.id
HumanioraKawasan Biodiversitas Utama...
Iklan

Kawasan Biodiversitas Utama Terancam Aktivitas Tambang

Kegiatan pertambangan batubara dan nikel dapat mengancam kawasan biodiversitas utama di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Analisis menunjukkan area pertambangan tumpang tindih dengan kawasan kaya biodiversitas ini.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SmLMkGJq5WTWdK5vcDW_8Uf9Rj4=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2Fc0f86ca5-7595-4112-8eca-9c59bf725f50_jpeg.jpg

Aktivitas penambangan batubara di salah satu wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu wilayah yang paling banyak menerbitkan izin tambang. Eksploitasi batubara banyak menyebabkan degradasi lingkungan karena banyak perusahaan tambang yang enggan merehabiltasi lahan bekas tambang.

JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan industri ekstraktif, terutama dari pertambangan batubara serta nikel, dapat mengancam kawasan biodiversitas utama di Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Pemberian izin konsesi pertambangan ini perlu ditinjau ulang untuk menghindari kehilangan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000