Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kukuhkan Dua Guru Besar Pasutri
Pasangan suami-istri dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yaitu Prof Pujiharto dan Prof Sri Wahyuni. Mereka diharapkan jadi inspirasi dan motivasi dalam menuntut ilmu setinggi mungkin.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengukuhkan dua guru besar yang merupakan pasangan suami-istri, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023). Keduanya adalah Profesor Pujiharto sebagai guru besar bidang ilmu sosial ekonomi pertanian dan Profesor Sri Wahyuni sebagai guru besar ilmu akuntansi.
”Bangga dan bersyukur. Kebetulan keluar SK-nya (surat keputusan) bareng,” kata Pujiharto, di Purwokerto.
Sri Wahyuni menyampaikan, perjuangan menuntut ilmu ditempuh bersama-sama sang suami sejak meraih gelar S-2 dan S-3 hingga kini. ”Terharu sekali, kok, bisa kami mencapai ini. Kepada generasi muda, jangan takut untuk maju. Karena dengan keyakinan, kita bisa mencapai apa yang kita cita-citakan. Kami saling support, adakalanya bersaing dan juga saling support,” papar Sri.
Dalam pidato pengukuhan guru besar berjudul ”Kelembagaan Ekonomi Petani dalam Pembangunan Pertanian”, Pujiharto menyampaikan, upaya pembangunan nasional, terutama terkait pembangunan sektor pertanian, memerlukan instrumen kelembagaan yang seharusnya konsisten menguatkan petani yang kebanyakan adalah petani gurem.
”Kelembagaan yang kuat akan mampu mengantarkan petani bersaing dengan korporasi bisnis lain mengingat karakteristik masyarakat tani yang sangat erat dengan prinsip kegotongroyongan,” katanya.
Menurut Pujiharto, lembaga ekonomi pertanian yang paling representatif dengan aspirasi kearifan lokal yang dimiliki Indonesia adalah kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan lembaga agribisnis.
Sementara itu, Sri Wahyuni dalam pidato pengukuhan berjudul ”Cybersecurity Risk: Peluang dan Tantangan bagi Auditor Internal” menyampaikan, audit internal memainkan peran penting dalam menangani risiko teknologi karena kasus kejahatan siber semakin berkembang. ”Komite audit berperan memantau tingkat kesadaran manajemen atas ancaman cyber serta memantau perkembangan peraturan dan kebijakan bisnis,” ujarnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso menyampaikan, hingga kini di kampusnya terdapat 10 guru besar. ”UMP punya road map hingga 2027, insya Allah bertambah di atas 25 guru besar,” kata Jebul.
Menurut dia, pengukuhan Profesor Pujiharto dan Profesor Sri Wahyuni, yang merupakan pasangan suami-istri, bisa menjadi motivasi yang baik. ”Saya kira itu menjadi motivasi tersendiri. Kerjanya dalam suasana bahagia, saling support,” katanya.
Jebul menambahkan, UMP memungkinkan suami-istri berkarier di tempat ini. ”UMP memang memungkinkan suami-istri berkarier di UMP. Diutamakan pada saat masuk memang belum suami-istri, jadi ketemu jodohnya di UMP. Kita tidak bisa melarang jodoh,” ujarnya.