Gempa M 7,2 di Alaska Memicu Peringatan Dini Tsunami
Gempa M 7,2 mengguncang wilayah Semenanjung Alaska pada Minggu (16/7/2023) pukul 02.48 waktu setempat atau 13.48 WIB. Gempa ini sempat memicu peringatan dini tsunami untuk Alaska dan sekitarnya.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa berkekuatan M 7,2 mengguncang wilayah Semenanjung Alaska pada Minggu (16/7/2023) pukul 02.48 waktu setempat atau 13.48 WIB. Peringatan dini tsunami dikeluarkan untuk wilayah Alaska.
Pusat Peringatan Tsunami AS (US Tsunami Warning Center) merilis gempa M 7,2 tersebut terjadi di lepas pantai sekitar 88,5 kilometer barat daya dari Sand Point, Alaska, pada kedalaman 32,6 km.
Gempa tersebut memicu peringatan dini tsunami untuk sebagian Alaska di dekat Kepulauan Aleutian, membentang dari Unimak Pass hingga Kennedy Entrance, sebelum direvisi menjadi saran tentang potensi tsunami. ”Tidak ada ancaman tsunami untuk pantai Pasifik lainnya di AS dan Kanada,” sebut US Tsunami Warning Center.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik.
Sesaat setelah gempa ini, The Alaska Volcano Observatory mengeluarkan pemberitahuan peningkatan aktivitas Gunung Shishaldink, ditandai dengan keluarnya abu.
Mekanisme gempa
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa di Alaska ini juga terekam seismograf BMKG. Menurut data BMKG, gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo M 7,1 dengan kedalaman 40 km.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Lempeng Alaska. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemodelan tsunami BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. ”BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia,” katanya.
Hingga Minggu, 16 Juli 2023 pukul 14:.0 WIB, hasil pemantauan menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,7.