Kesehatan ginjal perlu kita perhatikan. Pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari faktor risiko penyakit tidak menular dapat membantu menjaga ginjal berfungsi optimal.
Oleh
SAMSURDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Keluarga kami sedang menghadapi cobaan. Ayah sakit dan sudah dua tahun ini menjalani cuci darah secara teratur. Dokter mengajak keluarga kami membahas kemungkinan ayah menjalani cangkok ginjal. Selama ini, hasil cuci darah cukup baik. Keadaan kesehatan ayah jauh lebih baik. Muntah dan mual sudah hilang, nafsu makan cukup baik, hanya masih lemas karena ayah mengalami anemia meski sudah membaik. Sebagai anak laki-laki dan juga anak tertua, saya selalu mendampingi ayah untuk cuci darah.
Ayah sudah punya banyak teman sesama pasien cuci darah. Mereka sudah bersahabat dan saling mendukung. Kelompok ini akan merasa sedih sekali jika ada anggota kelompok yang meninggal. Untungnya selama ini tidak banyak pasien yang meninggal.
Ayah diketahui menderita diabetes sekitar 15 tahun lalu. Sebelum ini ayah juga menderita darah tinggi. Namun, kesibukan ayah sehari-hari menyebabkan ayah tak menjaga kesehatan. Makanan kurang dijaga, konsultasi ke dokter juga tak teratur. Bahkan, yang menyedihkan saya, ayah lebih suka menjalani pengobatan tradisional daripada ke dokter. Saya tak keberatan ayah berobat ke pengobat tradisional, tetapi hendaknya tetap menjalankan nasihat dokter dan minum obat teratur. Ayah lebih condong ke pengobat tradisional karena dijanjikan sembuh serta tak banyak pantangan, termasuk pengaturan makanan.
Saya bersaudara lima orang, tiga laki-laki dan dua perempuan. Saya sudah punya anak remaja sekolah di SMU. Anak-anak ayah semua sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri. Ayah dan ibu tinggal bersama saya. Kami semua mulai menyadari betapa sulitnya menghadapi gagal ginjal. Dalam dua tahun ini kami cukup sibuk menjaga ayah. Saya dan juga anggota keluarga lainnya sudah tentu ingin menjaga kesehatan ginjal kami. Mohon kesediaan Dokter untuk menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga fungsi ginjal. Apakah ada hal-hal lain yang perlu dikendalikan selain hipertensi dan kencing manis? Apa saja penyebab gangguan fungsi ginjal? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di J
Jumlah penderita penyakit ginjal kronik memang cukup banyak. Mereka yang mengalami gagal ginjal terminal harus menjalani cuci darah atau hemodialisis selain mengatur makanan, jumlah air minum, serta obat-obatan. Kita bersyukur biaya hemodialisis yang cukup mahal dibiayai oleh BPJS Kesehatan. Bahkan, BPJS Kesehatan juga membiayai cangkok ginjal meski dananya tak cukup untuk membiayai cangkok ginjal sepenuhnya. Walau kualitas hidup pasien hemodialisis akan meningkat dibanding pasien yang tidak menjalani hemodialisis, seperti Anda kemukakan hemodialisis cukup merepotkan dan hemodialisis pada gagal ginjal terminal ini perlu dijalani seumur hidup.
Cangkok ginjal jauh lebih rumit dan memerlukan persiapan yang matang. Tidak hanya masalah biaya, tetapi kelangkaan donor menjadi salah satu hambatan. Di negeri kita donor ginjal masih donor hidup. Di luar negeri sudah digunakan donor jenazah. Sebenarnya, sudah lama tokoh-tokoh agama di Indonesia menyetujui digunakannya donor jenazah. Namun, pada kenyataannya di Indonesia donor ginjal sekarang ini masih donor hidup.
Di Singapura, banyak donor ginjal yang berasal dari donor jenazah akibat kecelakaan lalu lintas. Warga Singapura bersedia menjadi donor organ tubuh jika mengalami kecelakaan maut. Untunglah di Indonesia operasi cangkok ginjal sudah cukup lama dilaksanakan sehingga keberhasilan operasi ini cukup tinggi.
Menjaga fungsi ginjal
Kita perlu memperhatikan kesehatan secara menyeluruh. Di ruang ini, kita sudah sering membahas pentingnya mengatur makan, berolahraga, serta hidup optimistis. Penyebab gangguan ginjal cukup banyak, di antaranya diabetes melitus, hipertensi, lupus eritematosus sistemik, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan jangan lupa obat-obat tertentu. Sebagian obat dikeluarkan melalui ginjal. Jika obat tersebut dikonsumsi terus-menerus, dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Di antara obat-obat yang memengaruhi fungsi ginjal adalah tenofovir (obat untuk HIV), obat penghilang nyeri, beberapa antibiotik, dan obat kanker.
Gejala akibat penurunan fungsi ginjal yang ringan mungkin tak jelas. Namun, jika sudah terjadi gangguan fungsi ginjal berat. apalagi gagal ginjal terminal, pasien akan mengalami banyak keluhan. Rasa lemas karena anemia serta mual muntah. Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menilai fungsi ginjal, akan ditemukan gangguan fungsi ginjal tersebut.
Kita bersyukur biaya hemodialisis yang cukup mahal dibiayai oleh BPJS Kesehatan.
Penurunan fungsi ginjal dapat terjadi secara akut (mendadak) atau menjadi kronis berlangsung lebih dari tiga bulan. Gangguan ginjal akut dapat pulih kembali jika cepat ditangani serta penyebabnya dapat dihilangkan. Pada gangguan ginjal kronis, fungsi ginjal dicoba untuk dipulihkan, tetapi pada umumnya yang dapat dilakukan adalah mempertahankan fungsi ginjal agar tidak terus menurun. Penambahan usia juga dapat menurunkan fungsi ginjal karena itulah pemberian obat-obat pada orang berusia lanjut harus dipertimbangkan agar tak memperburuk fungsi ginjalnya.
Untuk mengontrol penyakit ginjal kronik perlu pengaturan makan, mengatur jumlah air yang diminum, menghindari hal-hal yang mengganggu fungsi ginjal, serta perlu mengonsumsi obat untuk mengurangi gejala serta menjaga fungsi ginjal. Penderita penyakit ginjal kronik perlu secara teratur berkonsultasi dengan dokter, jangan sampai terjadi penurunan tajam fungsi ginjal yang tak terpantau. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal yang amat berat (terminal), pasien perlu menjalani hemodialisis.
Pada gagal ginjal akut, jika diperlukan, hemodialisis mungkin hanya sementara. Jika fungsi ginjal dapat dipulihkan, hemodialisis dapat dihentikan. Namun, pada gagal ginjal kronik biasanya perlu hemodialisis terus-menerus. Pasien dan keluarga dapat mempertimbangkan untuk menjalani cangkok ginjal. Hasil cangkok ginjal biasanya dapat menjadikan pasien produktif kembali karena kualitas hidup penderita menjadi baik.
Bagaimana kebiasaan makan yang berakibat baik untuk pemeliharaan ginjal? Makan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita. Jumlah kalori yang kita konsumsi sesuai dengan tinggi badan, berat badan, serta aktivitas kita sehari-hari. Kita juga harus menjaga agar tak mengonsumsi gula, garam, serta lemak yang tinggi. Pada umumnya makanan olahan mengandung gula atau garam yang lebih tinggi, jika dikonsumsi secara terus-menerus, tak baik bagi kesehatan, termasuk bagi fungsi ginjal.
Jadi, kita harus peduli pada gula, garam, serta lemak agar tak mengonsumsinya secara berlebihan. Mengenai makanan yang sehat, Anda dapat mencari informasinya dari lembaga yang berwenang. Sekarang, mudah untuk mencari situs web yang berisi informasi berharga tersebut. Saya berharap ayah Anda akan tetap sehat, keluarga Anda bersama dokter berhasil menyiapkan cangkok ginjal untuk ayah. Saya juga mendoakan. jika menjalani cangkok ginjal, operasi akan berjalan lancar dan hasil cangkok ginjalnya baik.