”Kompas” kembali mengadakan festival kreatif bertajuk ”Kompasfest Creation 2023” di Dome Area, Senayan Park, Jakarta selama dua hari, 17-18 Juni.
Oleh
RIANA A IBRAHIM, MARIA SUSY BERINDRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat ini banyak anak muda yang mampu berkarya di berbagai bidang. Dengan segala daya upaya, mereka berusaha mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi bangsa.
Kreativitas anak muda inilah yang diangkat dalam acara tahunan Kompasfest yang diselenggarakan harian Kompas. Pada tahun ketiga, festival kreatif Kompasfest 2023 mengangkat tema ”Creation”.
Ajang yang bertujuan memperkaya wawasan dan mengasah keterampilan ini berlangsung dua hari, 17-18 Juni 2023, di Dome Area, Senayan Park, Jakarta. Acara dibuka dengan pertunjukan dari Titimangsa pada Sabtu (17/6/2023) siang.
Selama dua hari, Kompasfest Creation 2023 menghadirkan 50 pembicara yang akan terbagi di conference, klass, dan ministage. Dengan berbagai latar belakang dan perspektif yang berbeda, para pembicara memberikan wawasan yang berharga.
Tahun ini, 15 komunitas ikut bergabung untuk memberikan beragam inspirasi. Ada juga kompetisi dance dan cosplay.
Vice General Manager Event Harian Kompas Budhi Sarwiadi mengatakan, melanjutkan tema tahun pertama, ”Navigate”, lalu tahun kedua, ”Freedom”, pada tahun ini Kompas mengajak anak muda untuk berkarya.
Sekarang, festival kreatif tahunan ini ingin mengajak anak muda untuk berkreasi dengan menghadirkan para pembicara inspiratif. Ada juga para tokoh yang sudah berpengalaman di beragam bidang.
”Waktunya anak muda menunjukkan karya. Kami mengangkat pembicara yang sudah memiliki karya di berbagai bidang, dari bidang lingkungan, pertanian, sampai musik,” kata Budhi, Jumat (16/6/2023), di Jakarta.
Cinta lingkungan
Salah satu pembicara yang akan mengisi Kompasfest Creation 2023 adalah Founder Waste Hub Ranitya Nurlita. Ia menjadi pembicara dalam talkshow ”Creators’ Mindset: Love Yourself, Love Others” bersama konten kreator Ferry Irwandi pada hari kedua, Minggu (18/6/2023).
Lita mengungkapkan, keterlibatannya dalam Kompasfest karena merasa kegiatan ini sesuai dengan tujuannya, yaitu mengajak anak muda untuk bergerak cinta lingkungan. ”Besar harapannya ketika mereka (anak muda) yang keluar dari acara bisa ikut merasakan dan mengerti apa yang harus dilakukan,” ungkap Lita ketika dihubungi pada Jumat.
Tema yang diusung dinilainya tepat dengan apa yang dijalankannya sekarang. ”Mencintai diri itu sejalan dengan mencintai sesama. Buat saya, cinta lingkungan bentuk dari cinta terhadap diri yang kemudian perlu dibagikan dengan sesama,” kata Lita.
Selain Lita, ada Founder Petani Muda AA Gede Agung Wedhatama dalam bincang bertajuk ”Local Innovators, The Agriculture Heroes”.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Gerakan Sumut Mengajar Fauza Qadriah akan mendapat kesempatan monolog selama 15 menit. Dia membeberkan kondisi pendidikan di daerah terpencil Sumatera Utara.
Sejak 2015, Fauza dan rekan-rekannya telah menjaring 1.842 sukarelawan dan menjangkau sekitar 5.000 siswa di hampir 290 desa. ”Agustus tahun ini, ada 404 mahasiswa atau sukarelawan yang siap turun mengajar,” ujarnya.
Dia berharap, setelah memaparkan materinya akan muncul banyak donatur dan sukarelawan untuk Gerakan Sumut Mengajar.
Di sesi klass, ada Andry Dilindra yang akan menjelaskan seluk-beluk fotografi melalui ponsel dalam sesi ”Attention-Grabbing Photography with Your Mobile Phone”. Tak ketinggalan, Titimangsa dengan kelas ”Acting Course For Mental Health”.
Pada hari kedua, ada sesi ”Writing The Future, Empowering Women’s Voice” bersama Justitia Avila Veda yang merupakan Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 dan Margareta Astaman.
Di Kompasfest Creation 2023, tersedia area bermain anak yang dirancang khusus untuk bertemu dengan komunitas-komunitas. Area ini menjadi tempat anak-anak berinteraksi dengan komunitas-komunitas yang berkaitan dengan seni, teknologi, dan olahraga.
Melalui interaksi ini, anak-anak dapat mengembangkan minat dan memperluas jejaring sosial dengan sesama penggemar.