Peningkatan Inovasi dan Literasi untuk Kesiapsiagaan Bencana
Penyelenggaraan pameran penyelematan dan mitigasi risiko bencana darurat berskala internasional (EDDR 2023) menjadi kesempatan Basarnas meningkatkan inovasi mitigasi kebencanaan dari sektor industri internasional.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan, seperti kecelakaan, bencana alam, dan kondisi-kondisi lain yang membahayakan manusia. Peningkatan inovasi dan literasi diperlukan untuk tim pencarian dan pertolongan atau SAR dan masyarakat agar lebih sigap dalam penanganan bencana.
”Teknologi kami dalam kebencanaan semakin baik. Bahkan, saat ini kami punya tim SAR untuk membantu kebencanaan hingga ke luar negeri. Namun, kami masih perlu inovasi dan peningkatan kuantitas peralatan lagi,” kata Deputi Bina Tenaga dan Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) M Barokna Haulah saat acara jumpa pers jelang pameran Emergency and Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Upaya peningkatan inovasi ini pernah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Basarnas saat peringatan hari ulang tahun ke-50 Basarnas pada 2022. Presiden Jokowi menekankan agar pelayanan SAR harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia. Salah satu penekanannya, Basarnas wajib memperbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi, apalagi status letak geografis Indonesia berada di wilayah cincin api yang rawan bencana (Kompas, 21/2/2022).
Merujuk Data Informasi Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang 2015-2020, tren kejadian bencana selalu meningkat dari tahun ke tahun. Angka paling tinggi terjadi pada 2020 dengan 5.003 kejadian.
Adapun dalam dua tahun berikutnya, angka bencana yang terjadi cenderung menurun. Pada tahun 2021 ada 3.520 total kebencanaan terjadi. Angkanya kemudian menurun pada 2022, dengan total 2.392 kejadian. Dari angka tersebut, tanah longsor, puting beliung, banjir, serta kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana yang persentase kejadian tertinggi.
Dalam catatan Portal Satu Data Basarnas, sejak Januari-April 2023, ada 872 operasi yang dilakukan Basarnas untuk menyelamatkan 7.137 nyawa. Adapun dari kejadian tersebut, 173 orang hilang dan 697 jiwa meninggal.
Barokna mengatakan, saat ini meskipun teknologi yang dimiliki Basarnas sudah semakin baik, inovasi dan peningkatan inovasi masih diperlukan. ”Dengan daerah yang sangat luas, tentu kuantitas yang kita miliki sekarang masih kurang,” ucap Barokna.
Barokna berharap, penyelenggaraan pameran penyelamatan dan mitigasi risiko bencana darurat berskala internasional (EDDR 2023) menjadi kesempatan bagi semua pihak, termasuk Basarnas, untuk saling berbagi tentang mitigasi kebencanaan dengan sektor industri internasional. Pameran ini diselenggarakan Grup Comexposium dari Singapura, CPIT Shanghai, dan Shanghai International Exhibition di Jakarta, 19-21 Oktober 2023.
Selain itu, menurut Barokna, dalam pameran tersebut menjadi wadah literasi bagi semua kalangan, baik dari sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat umum tentang mitigasi kebencanaan. Menurut dia, jika literasi kebencanaan semakin meningkat, hal tersebut akan membantu memudahkan operasi dari Basarnas.
EDRR 2023 menjadi pameran yang mencakup berbagai bidang dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Dalam pameran ada berbagai produk teknologi tentang kebencanaan terkini dari sejumlah negara.
”EDRR menjadi tempat berkumpulnya para ahli, profesional, dan pemangku kepentingan untuk membahas dan memamerkan teknologi, peralatan, dan layanan terbaru dalam respons bencana yang efektif dan mitigasi,” kata Managing Director Comexposium Andrew Marriott.
Adapun Deputy Director of Trade and Investment Promotion CPTI Shanghai Di Rong mengatakan, EDRR sebelumnya yang diselenggarakan di Shanghai dan Chongqing, EDRR Indonesia bertujuan untuk menarik lebih dari 10.000 profesional industri dan menampilkan lebih dari 200 perusahaan pameran dari Australia, Tiongkok, Jerman, Jepang, Malaysia, Singapura, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.