Pembangunan Kesejahteraan Sosial Perlu Berorientasi pada Warga Lansia
Pembangunan kesejahteraan sosial perlu memperhatikan hak warga lanjut usia. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, warga lansia bisa berkontribusi dalam pembangunan.
Seorang warga lansia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Halimah (75, kanan), berbincang dengan pendamping dari Kementerian Sosial, Senin (29/5/2023). Halimah merupakan salah satu warga lansia penerima bantuan sosial berupa rumah sejahtera terpadu (RST). RST diberikan, antara lain, kepada warga lansia tunggal yang hidup dalam kemiskinan.
DHARMASRAYA, KOMPAS — Pembangunan kesejahteraan sosial mesti berorientasi pada warga lanjut usia. Mereka dapat berperan dalam pembangunan nasional karena memiliki pengalaman, keahlian, dan kearifan yang dapat dibagikan ke kelompok usia produktif.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan hal itu pada puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 yang berlangsung di Kabupaten Dharmasraya, Senin (29/5/2023). Hari Lansia Nasional tahun ini jadi momentum untuk meningkatkan kepedulian kepada warga lansia.
Usia senja tak menghalangi sejumlah warga tetap aktif membagikan pengalaman, keahlian, dan kearifan kepada kelompok usia produktif. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Maria SW Sumardjono (80) yang pensiun 15 tahun lalu, misalnya, tetap mengajar mahasiswa, menulis buku, menulis pemikirannya tentang hukum di media massa, serta menjadi narasumber diskusi.
”Rutinitasku tak berubah. Saya tidak hanya (aktif) di fakultas (kampus), tapi di tempat lain juga. Saat saya jadi narasumber di mana-mana, sekalian menambah network (jaringan), nambah belajar,” kata Maria, Senin (29/5/2023).
Setelah pensiun pun Maria masih aktif mengaplikasikan ilmunya, antara lain untuk menyusun kebijakan pemerintah. Pada 2013, ia menjadi Koordinator Tim Penyusun Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertanahan. Pada 2018 ia menjadi Ketua Tim Ahli Penyusunan RUU Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.
Kompas
Maria SW Sumardjono, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Kini, Maria tercatat sebagai Penasihat Utama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional serta Penasihat Senior Kantor Staf Presiden. Ia menulis buku, membaca, dan meneliti. ”Meneliti membuat kuliah lebih hidup karena dosen tak hanya cerita dari teori, tetapi juga mengaitkan dengan dunia aturan dan empiris,” tuturnya.
Meneliti dan menulis membantunya terus berpikir. Setiap kali ia memikirkan sesuatu, ia akan langsung menuangkannya di kertas, baik itu daftar belanja kebutuhan rumah tangga maupun isu hukum. ”Saya punya agenda setiap ulang tahun menerbitkan buku. Kalau saya sudah dapat banyak berkat dari Yang Di Atas, saya harus mengembalikan berkat ke orang sekitar. Tulisan itu dikembalikan ke masyarakat,” ucapnya.
Sementara Herlina Christine Natalia Hakim (66), aktris yang lebih dikenal dengan nama Christine Hakim, menuturkan, hidup sehat di masa lansia harus dipersiapkan saat menginjak usia 40 tahun. ”Saat memasuki usia 40 tahun dan tak mulai menjalankan pola hidup sehat, maka saat usia 50 tahun menghadapi berbagai penyakit bermunculan,” ujar Christine yang sedang shooting di Bandung.
Christine menjalani pedoman itu. Ketika mulai memasuki usia 40 tahun, ia mulai mengurangi waktu begadang. Kemudian menambah jam tidur, terutama jadwal tidur selalu berusaha tidur siang meski hanya 15 menit.
Saat memasuki usia 40 tahun dan tak mulai menjalankan pola hidup sehat, maka saat usia 50 tahun menghadapi berbagai penyakit bermunculan.
Menyusul kemudian pola makan sehat dan olahraga yang seimbang. Ada kebiasaan Christine mengonsumsi minuman herbal, terutama kunyit asam dan serai hampir setiap hari. Serai dianggap penting bagi Christine karena membantu menurunkan asam urat dan kolesterolnya.
Untuk olahraga rutin, Christine memilih berenang dan berjalan di atas treadmill. ”Menjaga kesehatan warga lansia bagian proses belajar tanpa batas. Kuncinya, mawas diri dan tahu diri, termasuk menyesuaikan diri antara usia bertambah dan kemampuan tubuh,” kata Christine, yang belum lama ini tiba dari New York, Amerika Serikat.
FAKHRI FADLURROHMAN
Aktris film Christine Hakim
Christine berada di New York pada 7-14 Mei 2023 untuk mempersiapkan road show 50 tahun perjalanan Christine di dunia film. Sampai saat ini Christine sudah bekerja sama dengan sedikitnya 30 sutradara. Ada tujuh film dipersiapkan untuk road show di Amerika, Eropa, dan Asia. Setiba di Tanah Air, Christine shooting di Saparua, Tegal, dan kini Bandung hingga 1 Juni 2023.
Selama ini ia mengaku jarang berobat ke dokter. Terakhir kali dirawat di rumah sakit selama tiga hari pada Januari 2023 untuk pengecekan kesehatan menjelang keberangkatan shooting film The Last of Us di Amerika Serikat.
Sementara sejumlah warga lansia penghuni Panti Werdha Berea di Kedoya, Jakarta Barat, berusaha menjaga kebugaran dan beraktivitas. Lusia Kristianti (71), misalnya, meski sejak kecil kena polio, ia tak berhenti beraktivitas. ”Teman di sini banyak, membuat bahagia. Tiap pagi kami olahraga ringan dan berdoa bersama,” tuturnya.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Para penghuni panti yang menyiapkan diri untuk sebuah acara yang mereka gelar di Panti Werda Pengayoman, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/5/2028). Para penguni panti tersebut juga turut memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) dengan berbagai kegiatan pada 29 Mei 2023. Peringatan ini juga menjadi bagian dari meningkatkan kesadaran bagi masyarakat tentang hak-hak dan kesejahteraan bagi warga lanjut usia.
Pelindungan warga lansia
Kementerian Sosial memberikan bantuan senilai Rp 23,89 miliar untuk 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dalam rangka Hari Lansia Nasional 2023. Bantuan ini sebagai penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak warga lansia.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak warga untuk menghormati orang tua dan tak menelantarkan warga lansia. Sebab, masih ada sejumlah warga lansia ditelantarkan keluarganya, kemudian hidup tidak layak sendirian. ”Saya berpesan kepada semua pihak, kita ada karena orangtua. Jangan saat mereka tidak bisa menolong kita, saat mereka merepotkan, kita tak mau merawatnya,” ujarnya menegaskan.
Menurut Risma, pembangunan kesejahteraan sosial mesti berorientasi pula ke warga lansia. Dana bantuan pun dikucurkan untuk mendorong pemberdayaan dan pemenuhan hak warga lansia, antara lain bantuan sosial dan kesehatan, seperti operasi katarak bagi warga lansia. Dono Prayitno (63), misalnya, ikut operasi katarak setelah didaftarkan kepala dusunnya.
Operasi itu diharapkan memulihkan penglihatan dan meningkatkan kualitas hidupnya. ”Saya operasi katarak di mata kiri. Mulanya, mata saya rabun dan sulit melihat di jarak 4-5 meter,” katanya.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Sejumlah warga lansia mengikuti operasi katarak mata yang jadi salah satu rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Minggu (29/5/2023), di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Di peringatan HLUN 2023, Kementerian Sosial memberikan dana bantuan Rp 23,89 miliar untuk warga lansia di 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya. Dana itu, antara lain, untuk pelayanan isbat nikah, operasi katarak, serta pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP elektronik lansia, akta kelahiran, dan kartu keluarga.
Dana juga digunakan untuk pemenuhan hak sipil, seperti pembuatan KTP elektronik lansia, akta kelahiran, dan kartu keluarga. Sejumlah pasangan lansia juga menjalani isbat nikah, yakni pengesahan status pernikahan dengan melibatkan pengadilan agama setempat. ”Ada beberapa warga tidak punya surat nikah. (Hal ini) impact-nya besar sekali. Bagaimana status anak-anak kalau dia tidak ada surat nikah, tentu dia tidak ada KK (kartu keluarga),” ucap Risma.
Bantuan juga diberikan ke sejumlah warga lansia tunggal atau lansia yang hidup sendiri. Salah satu bantuan yang mereka terima berupa rumah sehat atau Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Sebelum diberi RST, para penerima manfaat telah lolos asesmen oleh dinas sosial setempat dan dinyatakan layak menerima bantuan.
Halimah (75), misalnya, dinyatakan layak menerima bantuan karena hidup di garis kemiskinan. Ia juga tinggal sendiri sejak suaminya meninggal enam tahun lalu. Sebelum diberi bantuan RST, Halimah tinggal di bangunan semipermanen berukuran lebih kurang 3 meter x 3 meter dan tidak ada kamar mandi di sana. Atap bangunan pun kerap bocor saat hujan.
Adapun RST yang ia terima kini memiliki satu ruang tidur, ruang tengah, dapur, dan kamar mandi. Rumah juga dilengkapi jendela dan ventilasi serta lantai keramik. Rumah itu terletak di Desa Koto Salak, Kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya.