Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan VI 1993-1998 Sarwono Kusumaatmadja mengembuskan napas terakhir Jumat (26/5/2023) pada usia 79 tahun di Penang, Malaysia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Sarwono Kusumaatmadja
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan VI yang menjabat pada 1993-1998 Sarwono Kusumaatmadja mengembuskan napas terakhir pada Jumat (26/5/2023) dalam usia 79 tahun di Penang, Malaysia. Semasa hidup, Sarwono mengemban sejumlah jabatan di tingkat eksekutif dan legislatif.
Berita terkait meninggalnya Sarwono dikonfirmasi keluarganya melalui pesan massal yang diteruskan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto, Jumat (26/5/2023). Dalam pesan tersebut, Sarwono dikonfirmasi meninggal pada Jumat pukul 17.12 waktu Penang atau pukul 16.12 WIB.
Sejumlah tokoh memberikan beragam ucapan di akun media sosialnya setelah mendapat kabar meninggalnya Sarwono. ”Terima kasih atas seluruh karya, dedikasi, dan komitmen pada pembangunan lingkungan hidup di Tanah Air. Beristirahatlah dalam damai,” kata Penasihat Senior Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) Yanuar Nugroho, menyampaikan belasungkawa.
Sarwono meyakini bahwa upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat lokal dari berbagai sektor lebih mampu memperkuat peran komunitas.
”Selamat jalan, Bung Sarwono. Anda pejuang yang di dalam dan di luar pemerintahan tak pernah tak saya percayai. Jujur, jernah, cendekia, rendah hati,” tulis sastrawan Goenawan Mohamad dalam akun Twitter-nya.
KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)
Mantan Wakil Presiden Boediono, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo (kiri ke kanan) hadir dalam acara diskusi dan peluncuran buku berjudul Menapak Koridor Tengah karya Sarwono Kusumaatmadja di Auditorium Soedjarwo, Kompleks Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Rabu (27/9/2018).
Sebelum menjabat Menteri Lingkungan Hidup 1993-1998, Sarwono pernah menjadi anggota DPR periode 1971-1988 dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 1988-1993. Selain itu, Sarwono juga pernah menjabat Menteri Eksplorasi Kelautan Indonesia (kini Kelautan dan Perikanan) 1999-2001 dan Anggota DPD 2004-2009.
Sarwono merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam penyusunan dan pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sampai saat ini, aturan tersebut menjadi landasan bagi upaya pelestarian flora dan fauna di Indonesia.
Meski tidak lagi menjabat menteri, Sarwono masih tetap aktif dalam berbagai program di bidang lingkungan dan kehutanan. Sebelum meninggal, Sarwono juga masih mengemban sejumlah jabatan, di antaranya Penasihat Senior Menteri LHK, Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, dan Ketua Dewan Pertimbangan Adipura.
Dalam beberapa kesempatan, Sarwono kerap menyampaikan pandangannya terkait upaya adaptasi dan mitigasi yang perlu dilakukan Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim. Ia juga menekankan bahwa upaya tersebut harus dilakukan hingga ke tingkat lokal.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Sekjen DPP Golkar periode 1983-1988 Sarwono Kusumaatmadja (kedua dari kanan) menyampaikan pendapat dalam acara diskusi Pertaruhan Golkar: Budaya Politik Lama Vs Transformasi Partai di Jakarta.
Sarwono meyakini bahwa upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat lokal dari berbagai sektor lebih mampu memperkuat peran komunitas. Sementara pemerintah berperan meningkatkan dan memperkuat upaya dari masyarakat lokal tersebut.
Jenazah Sarwono diperkirakan tiba di Jakarta hari Sabtu (27/5/2023) pukul 15.00 WIB untuk disemayamkan di rumah duka. Jenazah terlebih dahulu akan disemayamkan di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jalan Gatot Subroto, Minggu (28/5/2023), kemudian dilanjutkan pemakaman di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.