Vaksinasi Influenza Kuadrivalen Berikan Perlindungan yang Lebih Luas
Orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus influenza memerlukan vaksinasi influenza kuadrivalen. Vaksin influenza jenis ini memberikan perlindungan dari empat jenis virus influenza.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·4 menit baca
AYU OCTAVI ANJANI
Acara Konferensi pers dan Corporate Social Responsibility (CSR) Vaksinasi Influenza untuk Nakes di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Virus influenza di alam bebas terus bermutasi sehingga berpotensi meningkatkan risiko infeksi, terutama bagi kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan, ibu hamil, anak, dan orang lansia. Vaksinasi influenza kuadrivalen dibutuhkan karena mampu memberikan perlindungan lebih luas terhadap virus flu yang beredar.
Influenza merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan virus influenza tipe A, B, dan C yang mudah bermutasi. Influenza bukan sekadar batuk dan pilek biasa atau common cold. Gejala influenza lebih berat dibandingkan flu biasa dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya.
Penasihat Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Samsuridjal Djauzi pada acara Konferensi Pers dan Corporate Social Responsibility (CSR) Vaksinasi Influenza untuk Nakes di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023), mengatakan, influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke. Selain itu, dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti diabetes dan penyakit kronis lainnya.
”Data epidemiologi terkini menunjukkan, empat jenis (strain) virus influenza beredar secara bersamaan, yaitu influenza A (H1N1 dan H3N2) dan influenza B (Victoria dan Yamagata),” kata Samsuridjal.
Saat ini terdapat dua jenis vaksin influenza yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari infeksi virus influenza, yaitu vaksin trivalen dan kuadrivalen.
Menurut Samsuridjal, mereka yang berisiko terinfeksi influenza memerlukan perlindungan vaksinasi influenza kuadrivalen karena vaksin influenza jenis ini mampu melindungi dari empat jenis virus influenza, yaitu H1N1 dan H3N2 (tipe A) serta Victoria dan Yamagata (tipe B).
AYU OCTAVI ANJANI
Vaksin influenza kuadrivalen (Vaxigrip Tetra) yang disediakan untuk vaksinasi di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
”Influenza umumnya menyerang saluran pernapasan, dengan kasus mencapai 1 miliar kasus setiap tahunnya di seluruh dunia. Kasus influenza berat dapat mencapai 5 juta kasus dengan angka kematian hingga 650.000 kasus setiap tahunnya. Jadi, vaksin influenza kuadrivalen setahun sekali ini menjadi sangat penting,” tutur Samsuridjal.
Peneliti kesehatan global dari Universitas Georgetown di Washington DC, Amerika Serikat, Rebecca Katz dan timnya, mengumpulkan 2.789 laporan wabah penyakit Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan tahun 1996-2019. Mereka menemukan hampir setiap tahun, influenza, khususnya varian H5N1, dilaporkan dengan frekuensi tertinggi dibandingkan penyakit lain.
Dalam penelitian ini, Indonesia berada di peringkat keempat dengan 146 kasus wabah penyakit setelah China (262 kasus), Arab Saudi (189 kasus), dan Kongo (171 kasus). Sebanyak 123 kasus merupakan jenis influenza A yang membawa Indonesia menempati peringkat ketiga setelah China (218 kasus) dan Arab Saudi (179 kasus MERS-CoV). (Kompas.id, 31/1/2023).
Berdasarkan hasil riset Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (CDC) AS di Jakarta Timur, sekitar 31 persen kasus Influenza-like Illness (ILI) atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan 15 persen kasus infeksi Severe Acute Respiratory Infection (SARI), terbukti positif karena virus influenza.
Influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke. Selain itu, dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti diabetes dan penyakit kronis lainnya.
Penderita diabetes
Salah satu kondisi kesehatan yang rentan pada infeksi influenza adalah diabetes melitus karena orang dengan diabetes mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021, Indonesia masuk dalam peringkat lima besar penderita diabetes di dunia, yakni sebanyak 19,5 juta orang. Jumlah penderitanya diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun dan bisa mencapai 30 juta orang pada 2030.
”Ketika penderita diabetes terkena infeksi influenza dampaknya menjadi lebih berat karena terjadi peningkatan risiko rawat inap 3-6 kali lipat, risiko masuk unit gawat darurat (UGD) naik 4 kali lipat, dan kematian hingga 6 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes," ujar Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Ketut Suastika.
Menurut Ketut, peningkatan cakupan vaksinasi influenza kuadrivalen kelompok diabetes, selain mengurangi jumlah kasus rawat inap dan kematian, juga dapat menghemat biaya secara signifikan. Itu sebabnya vaksinasi tersebut sangat direkomendasikan. ”Vaksinasi influenza telah tercantum dalam Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2021 yang dikeluarkan Perkeni,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menegaskan perlunya mencegah penyebaran penyakit menular serta pentingnya edukasi vaksinasi kepada masyarakat.
AYU OCTAVI ANJANI
Tenaga kesehatan tengah mendapatkan vaksinasi influenza kuadrivalen di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
”Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pemahaman terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Pencegahan influenza dengan vaksinasi influenza kuadrivalen juga telah dianjurkan para ahli penyakit dalam,” ujar Ani.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2023, Dinkes DKI Jakarta bersama PT Kalventis Sinergi dan Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksinasi influenza kuadrivalen kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan. Vaksinasi ini dilakukan demi mencegah infeksi virus influenza tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien di rumah sakit. RSUD Pasar Minggu menjadi rumah sakit pertama yang tenaga kesehatannya menerima vaksinasi influenza kuadrivalen.