Menteri Kesehatan era Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati Soekarnoputri, Achmad Sujudi (82), tutup usia, Selasa (2/5/2023).
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 1999-2004 Achmad Sujudi (82) tutup usia, Selasa (2/5/2023). Menkes era Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati Soekarnoputri itu meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, pukul 07.57. Almarhum meninggalkan istri, dua anak, serta tiga cucu.
Mendiang Achmad Sujudi meninggal karena sakit stroke yang dideritanya sejak Januari 2023. Sebelumnya, Sujudi menjalani operasi bedah otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.
”Sudah beberapa kali masuk rumah sakit. Terakhir masuk lagi sehari sebelum Lebaran karena sepsis kembali. Tadi pagi dinyatakan meninggal di RSPI Bintaro,” kata anak kedua Sujudi, Prita Miranti Suyudi, di rumah duka, Perumahan Giri Loka, BSD, Tangerang Selatan.
Sejak pagi, rumah duka yang terletak di perumahan Giri Loka, BSD, Tangerang Selatan, tampak mulai ramai didatangi kerabat. Isak tangis dari keluarga pecah saat jenazah almarhum tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00. Jenazah Ahmad Sujudi akan dikebumikan di TPU Al Azhar, Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 15.30.
Selain kerabat, pejabat-pejabat tinggi serta mantan pejabat Kemenkes juga datang menyampaikan ucapan belasungkawa. Menkes Budi Gunadi Sadikin tiba di rumah duka sekitar pukul 11.20 hingga pukul 11.40. Budi mengenang Sujudi sebagai sosok yang sangat konsen di dunia kesehatan.
Budi mengungkapkan, dirinya terakhir kali bertemu mendiang Sujudi tahun lalu saat berkumpul bersama mantan menkes di Kantor Kemenkes guna membahas kondisi pandemi yang telah mereda. Menurut dia, seharusnya hari ini menjadi pertemuan lagi dirinya bersama jajaran pejabat dan mantan pejabat Kemenkes, termasuk almarhum Sujudi, dalam acara halalbihalal di kantornya.
”Saya tidak tahu jika beliau sedang dirawat di rumah sakit. Padahal, seharusnya hari ini beliau ikut halalbihalal yang rutin dihadiri,” ujar Budi.
Setelah Budi meninggalkan rumah duka, beberapa saat kemudian, mantan Menkes di era Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, Farid Anfasa Moeloek, tiba di rumah duka. Farid Anfasa hadir bersama istrinya yang juga merupakan menkes di era Kabinet Kerja pertama Presiden Joko Widodo (2014-2019), Nila Djuwita Moeloek.
Farid Anfasa mengenang almarhum sebagai sosok yang tekun dan pekerja keras selama hidupnya, baik sebagai menteri maupun tenaga kesehatan. Hal tersebut tergambar dari kiprah beliau yang berawal dari seorang dokter yang bertugas di kepulauan, kemudian menjadi Direktur RSUP Dr Sardjito di Yogyakarta. Hingga akhirnya, pada 1999, ia ditunjuk menjadi menteri kesehatan yang ke-14.
”Beliau adalah sosok yang sangat bekerja keras dan patut dicontoh. Almarhum sosok yang bisa dipercaya,” ucapnya.