Totalitas gerhana Matahari di Timor Leste hanya berlangsung sekitar 75 detik. Meskipun demikian, sajian di langit tersebut terasa mengagumkan bagi sebagian besar kalangan yang menyaksikan.
Oleh
NINOK LEKSONO
·2 menit baca
Salah satu tujuan pilihan lain untuk melihat gerhana Matahari total atau GMT adalah Timor Leste. Di negara ini, ada tim Bosscha yang memilih tempat pengamatan di Com, ada juga yang memilih di Beaco di Distrik Viqueque, yang berada di pantai timur negeri.
Dari semenjak pukul 09.00 pagi sudah tampak serombongan pengamat asing. Satu di antaranya Mark yang melalui laptopnya menjelaskan berbagai aspek tentang GMT yang dimulai dengan piringan Bulan menutupi Matahari pada pukul 11.40 waktu Timor Leste.
Sambil menunggu totalitas terjadi, dalam cuaca yang amat cerah, dengan sedikit awan putih, Mark lulusan astronomi di Boston, Amerika Serikat, menjelaskan kepada kelompok pengamat hal-hal seputar GMT, cara mengamati Matahari yang aman, dan apa yang akan terlihat nanti saat totalitas terjadi.
Ketika menjelang totalitas terjadi, para pengamat asing dan lokal pun menyaksikan sinar matahari mulai meredup, dan garis permukaan pantai tampak lebih gelap.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu itu pun tiba, didahului oleh sekilat cincin berlian. Bulan pun sempurna menutupi Matahari. Kali ini yang tampak bukan gelap total di Matahari sebagaimana beberapa GMT sebelum ini, tapi benar-benar seperti cincin dengan berlian-berlian yang mengelilingi cincin.
Pengamatpun bersorak-sorak mengamati pemandangan kosmik yang tidak biasa itu. Sayang, suhu udara di Timor Leste tidak sesejuk sebagaimana GMT terdahulu.
Totalitas gerhana Matahari di Timor Leste hanya berlangsung sekitar 75 detik. Meskipun demikian, sajian di langit tersebut terasa mengagumkan bagi sebagian besar kalangan yang menyaksikan momen bersejarah itu...