Siklon Ilsa yang Terbentuk di Selatan NTT Merusak di Australia
Siklon tropis Ilsa yang terbentuk di selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, telah mendarat di pantai barat laut Australia dan menjadi badai terkuat yang tercatat di kawasan ini dalam delapan tahun terakhir.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Siklon tropis Ilsa yang terbentuk di selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, telah bergerak ke arah pantai barat laut Australia dengan membawa embusan angin hingga kecepatan 218 kilometer per jam. Siklon ini menjadi badai paling kuat dalam delapan tahun terakhir yang melanda Australia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan, Jumat (14/4/2023) pagi, siklon Ilsa telah mencapai daratan Australia bagian barat di koordinat 21,3 derajat Lintang Selatan dan 121,3 derajat Bujur Timur sekitar 1.190 kilometer sebelah selatan Pulau Rote, NTT. Siklon ini terus bergerak ke tenggara dengan kecepatan 15 knot atau 28 km per jam, bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Prakirawan BMKG, Kiki, menyebutkan, siklon ini berdampak tidak langsung ke wilayah Indonesia dengan menyebabkan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan Kupang-Pulau Rote, perairan Pulau Sabu, perairanselatan Flores, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Ombai, dan Laut Sawu.
Tinggi gelombang 2,5-4 meter terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sundabagian barat danselatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan,Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT.Sementara tinggi gelombang 4-6meter bisa terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hinggaJawaTimur.
Biro Meteorologi Australia (Biro of Meterology/BOM) melaporkan, siklon tropis Ilsa telah mencapai intensitas kategori lima saat berada di Samudra Hindia pada Kamis (13/4/2023) dan mempertahankan tingkat kerusakan itu saat melintasi Pantai Pilbara, negara bagian Australia Barat. Kawasan ini termasuk berpenduduk jarang, tetapi pihak berwenang khawatir bahwa kecepatan angin Topan Ilsa yang luar bisa berdampak di sepanjang lintasannya.
BOM Australia menyebutkan, topan kategori lima memiliki kecepatan angin rata-rata melebihi 200 km per jam dengan tekanan 124 mph dan embusan melebihi 280 km per jamdan tekanan 174 mph. Badai kategori lima terakhir yang melintasi pantai Australia adalah topan Marcia pada 2015. Saat itu siklon Marcia menyebabkan kerusakan ratusan juta dollar di negara bagian pantai timur Queensland.
Tahun 2019, topan Veronica kategori lima tidak melintasi Pantai Pilbara, tetapi merusak infrastruktur dan mengganggu industri pertambangan dan gas lepas pantai di kawasan itu.
Menurut laporan AFP, polisi telah menutup jalan raya di sepanjang pPntai Pilbara antara Port Hedland dan kota wisata Broome, sekitar 610 kilometer ke timur laut, untuk mencegah pengendara mengambil risiko kondisi yang semakin buruk. Pihak berwenang memperkirakan jalan raya pesisir barat laut tidak dapat dilewati karena banjir sebelum Ilsa lewat.
Port Hedland dan Broome adalah pusat populasi terbesar di wilayah Pilbara dengan masing-masing penduduk 16.000 orang dan 15.000 orang. Banyak penduduk di jalur topan telah dievakuasi dalam beberapa hari terakhir.
Laporan terbaru menunjukkan, topan tropis Ilsa telah melanda negara bagian yang dekat dengan Port Hedland pada Jumat pagi. Badai telah diturunkan ke kategori tiga, tetapi peringatan merah tetap berlaku untuk beberapa komunitas pedalaman. Menurut BOM, siklon tropis ini adalah yang terkuat yang menghantam wilayah tersebut setidaknya dalam delapan tahun terakhir.
”Port Hedland ... lolos dari pukulan topan pada tahap ini. Semalam, kami tidak menerima permintaan bantuan,” kata inspektur layanan darurat negara bagian Australia Barat, Peter Sutton, kepada televisi ABC. ”Jadi, tampaknya daerah berpenduduk lebih besar benar-benar lolos dari kerusakan,” ujarnya.
Namun, Sutton mengatakan, ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang ”kerusakan luas” di beberapa kota terpencil dan survei udara akan dilakukan sesegera mungkin.
Wali Kota Port Hedland Peter Carter, sebagaimana dilaporkan AFP, menggambarkan suara angin yang menghantam kota sebagai ”sangat menakutkan dan tidak biasa” dan ”seperti kereta barang”.
Namun sejauh ini belum ada laporan korban luka dan semua infrastruktur penting tidak rusak oleh topan itu. Angin berkecepatan 218 km per jam terekam di Pulau Bedout di lepas pantai saat badai mendarat, menetapkan rekor angin berkelanjutan 10 menit awal untuk Australia. Rekor sebelumnya adalah 194 km per jam—angin yang tercatat saat topan George menghantam negara itu pada 2007.