Batavia Madrigal Singers Wakili Indonesia di Simposium Paduan Suara Internasional
Paduan suara Batavia Madrigal Singers (BMS) akan mewakili Indonesia di simposium paduan suara internasional. BMS merupakan satu-satunya wakil Indonesia, bahkan Asia.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Batavia Madrigal Singers atau BMS akan mewakili Indonesia di simposium paduan suara internasional, World Symposium on Choral Music atau WSCM di Istanbul, Turki. BMS akan menampilkan ragam budaya dan karakteristik Indonesia melalui sejumlah lagu di kesempatan itu.
BMS adalah satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan Asia, di ajang tersebut. Selain BMS dari Indonesia, ada pula paduan suara dari 10 negara lain. Menurut laman WSCM, beberapa negara yang ikut serta di ajang ini adalah Gabon, Swedia, Kanada, Taipei, Spanyol, Puerto Riko, dan Amerika Serikat.
Adapun WSCM merupakan simposium paduan suara internasional yang diselenggarakan Federasi Internasional untuk Musik Paduan Suara (IFCM). Simposium ini berlangsung selama sepekan pada April 2023 dan BMS akan tampil pada 26-27 April 2023. Selain konser, simposium ini juga terdiri atas sesi seminar dan lokakarya.
WSCM diadakan tiga tahun sekali. Pada 2020, BMS terpilih untuk mengikuti WSCM yang mestinya berlangsung di Selandia Baru. Namun, simposium batal dilaksanakan karena pandemi Covid-19. WSCM lantas kembali dilakukan pada 2023.
”Simposium ini rutin dilakukan. Seharusnya, tahun 2020 (diadakan) di Auckland, Selandia Baru. Tapi, batal karena pandemi. Federasi (IFCM) tidak main-main dalam menyelenggarakan event ini dan teliti memilih siapa yang akan ditampilkan di sana. Kami kemudian ditawari untuk mencoba mendaftar lagi, tetapi kali ini menyertakan proposal,” kata pendiri dan direktur musik BMS, Avip Priatna di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Penyelenggara memilih paduan suara dan konduktor yang yang tidak hanya bagus, tetapi juga berprestasi. Untuk ikut WSCM 2023, kelompok paduan suara mesti mengajukan proposal program bernyanyi. Adapun tema WSCM tahun ini adalah ”Changing Horizon”. WSCM tahun ini diharapkan jadi wadah saling mengenal tradisi bernyanyi berbagai negara.
Menurut Avip, dunia paduan suara kini progresif. Dulu, citra paduan suara lekat dengan unsur serius dan gerejawi. Kini, dinamika paduan suara tampak antara lain dari penciptaan komposisi musik yang dinamis pula. Mulut tidak lagi menjadi sumber tunggal bunyi paduan suara, tetapi juga gerak tubuh lain, misalnya entakan kaki.
Terkait partisipasinya di WSCM, Avip mengatakan bahwa BMS akan membawakan belasan lagu yang mencitrakan bangsa Indonesia. Lagu ”Bungong Jeumpa”, misalnya, dibawakan untuk menggambarkan keindahan alam Indonesia. Ada pula ”Gayatri”, ”Ave Maria”, dan ”Di Ambang Batas” yang mencerminkan bangsa Indonesia yang religius dari berbagai latar agama.
”Indonesia negara yang sangat religius, tapi orang tahu ini hanya dari satu agama saja. Padahal, ada agama-agama lain yang sama kuat dipeluk oleh umatnya. Kami akan membuka (penampilan) dengan ’Gayatri’. Ini seperti orang Indonesia yang membuka apa-apa dengan doa,” ucap Avip.
Ada pula lagu ”He Vuelto Al Mar” yang menggambarkan orang berlutut dan mengakui dosa-dosanya di tengah laut yang sudah tua. BMS juga akan membawa lagu lain, seperti ”Pal So Seong”, ”What a Wonderful World”, dan ”Hentakan Jiwa”. BMS akan membawakan lagu-lagu ini dengan sejumlah koreografi.
Menurut penyanyi alto Luciana Oendoen (48), tidak ada tantangan berarti dalam mempersiapkan diri ke WSCM. Sebab, sebagian lagu pernah dibawakan BMS di ajang lain. Walakin, ia merasa punya tanggung jawab moral untuk memberikan penampilan terbaik.
”Ada tanggung jawab moral karena orang tahu BMS tahun lalu menjuarai EGP (European Grand Prix). Orang-orang akan datang untuk melihat BMS karena itu,” ucap Luciana.
Adapun BMS pada pertengahan 2022 menjuarai European Grand Prix (EGP) for Choral Singing 2022 di Tours, Perancis. EGP adalah kompetisi paduan suara tertua di dunia yang dikenal sebagai salah satu kompetisi tersulit bagi insan paduan suara.
Selain menghadiri WSCM, BMS juga diundang tampil International Ankara Music Festival ke-37 di Ankara, Turki, pada 28 April 2023. Jika ditambah dengan ajang ini, BMS bakal membawakan sekitar 20 lagu yang dinyanyikan oleh 44 penyanyi dan seorang pianis.